HARIANHALMAHERA.COM– Aliansi Pemuda Peduli Lingkungan (APEL) Maluku Utara mendesak Bupati Halsel, Bassam Kasubah, untuk mengambil langkah tegas terkait dengan kebiasaan warga yang sering membuang sampah di laut.
Juru bicara APEL Malut, Fikri Sangaji mengatakan bahwa kepala daera terus berganti saat lima tahun sekali. Namun problem terkait lingkungan, yaitu sampah dinilai tidak pernah tersentuh oleh public policy atau kebijakan publik kepala daerah secara menyeluruh khususnya di Kabupaten Halmahera Selatan, Prov. Maluku Utara.
“Masyarakat yang konsumtif ditambah dengan kebiasaan warga yang menjadikan laut sebagai tempat pembuangan akhir, akibatnya akan membuat laju kerusakan lingkungan semakin cepat,”katanya, Selasa (4/2).
Kebiasaan buang sampah di laut ini lanjutnya, tentu mengusik ekosistem laut yang secara tidak langsung akan berdampak pada warga, khususnya mereka yang hidup pada daerah pesisir pantai. “Halsel memiliki kurang lebih 249 Desa dan rata-rata warga diduga membuang sampah di pantai. Untuk itu, kami berharap, ini menjadi atensi Pemkab Halsel dan sorotan bagi bupati yang terpilih untuk menunjukkan ide kreatifnya dalam pengelolaan sampah kedepan yang berbasis sustainable,”pungkasnya.
Fikri pun menyarankan pada Pemkab Halsel agar dapat memanfaatkan anggaran Desa yang ada, serta melibatkan pejabat ditingkat desa untuk membangun tempat pembungan akhir dan melakukan pengelolaan sampah secara totalitasdi masing-masing Desa.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa pembangunan di Desa-desa kebanyakan hanya fokus pada pembangunan fisik. Ini juga bagus, hanya saja mencegah agar sampah tidak di buang ke laut ini juga jauh lebih penting. Saya yakin, kebiasaan buruk ini kita bisa hilangkan asalkan didukung oleh perhatian dan komitmen pemkab untuk atasi kebiasaan buruk ini dengan menyediakan fasilitas pembuangan akhir,”ujarnya.(rif)