HARIANHALMAHERA.COM– Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), akan membangun rumah hunian sementara bagi korban gempa. Rumah hunian itu, rencananya akan dibangun sebanyak 2000 unit. Ini menyusul setelah masa tanggap darurat dicabut.
Wakil Bupati Halsel Iswan Hasjim mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengirimkan data jumlah rumah yang mengalami kerusakan serta jumlah keluarga yang berhak menerima bantuan dimaksud.
“Data datanya sudah kami kirim semua ke Badan Nasional Penanggulangn Bencana (BNPB) Pusat. Karena, bantuan itu dari mereka,” ujar Iswan, Sabtu, (27/07).
Rumah hunian itu, Sambung Iswan, akan dibangun di lokasi lokasi terparah akibat gempa. Sebagaimana, tersebar di 38 desa dari 10 Kecamatan yang ada di Halsel. Proses pekerjaanya memakan waktu selama tiga bulan.
“Terkait pekerjaanya, kami akan dibantu oleh anggota TNI dan itu sudah disetujui Danrem 152 Babullah Ternate,” pintanya.
Ia juga menambahkan, jika warga korban gempa sudah menempati bantuan rumah hunian sementara. Otomatis, seluruh bantuan berupa logistik dan kesehatan dihentikan. Artinya, warga sudah beraktifitas sebagaimana biasanya tanpa disalurkan bantuan seperti saat ini.
“Disamping rumah hunian sementara, saya atas nama Pemkab tetap berusaha memberikan bantuan perumahan secara permanen terhadap korban yang rumahnya rusak parah,” janjinya.
Tercatat baik dari lapangan maupun Posko tanggap Darurat Bencana Halsel terdapat, 734 rumah rusak ringan, 836 rumah rusak sedang serta 1101 rumah rusak berat. (*)
