HARIANHALMAHERA.COM–Proyek peningkatan jalan hotmix ruas Weda-Sagea yang baru selesai dikerjakan akhir 2021, ternyata tidak mampu bertahan lama.
Buktinya sebagian ruas jalan yang dikerjakan sudah mulai rusak dan berlubang. Salah satunya yang terlihat tepat di Desa Gemaf Kecamatan Weda Utara
Adit Soabobo, alumni teknik sipil Unkhair Ternate menjelaskan, kerusakan terjadi karena setelment dan deformasi pada perkerasan jalan aspal. “Saya mencurigai hal ini bisa terjadi, dikarenakan pelaksana dan owner mengabaikan spesifikasi yang ada,”ujarnya.
Dikatakan, dalam tahapan pelaksaan paling awal penyiapan badan jalan, seharusnya pihak rekanan memastikan bahwa kepadatan tanah dasar sudah mencapai 6 persen, sebelum melakukan penimbunan diatas.
Kemudian, jika dilakukan penanganan dengan cara penambalan, ia berpikir yang demikian itu tidak maksimal dalam menyelesaiakan kasus ini.
“Seharusnya tanah dasarnya distabilisasi kembali, sampai memenuhi syarat secara teknis lalu kemudian dilanjutkan pada tahap konstruksi diatasnya. InsaAllah bisa aman,” jelasnya.
Mantan konsultan supervisi ini, mengaku sebagai masyarakat Halteng, sangat mengapresiasi pembangunan yang ada. Aksebilitas masyarakat sudah sangat efektif. Namun, aspek-aspek lain yang dapat menjamin mutu dari konstruksi jalan raya tidak mesti dianggap sepele.
“Jika tidak dijalankan secara baik, maka sudah tentu berdampak pada usia rencana struktur, serta bisa mengindikasikan pada kerugian negara,” tandasnya.
Sekadar diketahui, proyek milik Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Utara ini dikerjakaan oleh PT. Buli Bangun dengan nilai kontrak 43.573.070.000 (tr1/pur)