HARIANHALMAHERA.COM– aktivitas belajar mengajar di Sekola Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara dikabarkan terancam ditutup dan terpaksa pindah ke lokasi lain. Hal itu menyusul dampak ancaman dari aktivitas pertambangan oleh PT Mineral Resourcer Indonesia (MRI) yang merupakan sub kontraktor dari PT. Smart Marsindo.
Informasi rencana SMA Negeri 3 Halteng pindah lokasi ini ternyata Kepala sekolah (Kepsek), Satriyanti pun tak mengelak. Kepada awak media, Kepsek SMAN 3 Halteng ini mengakui bahwa rencana pemindahan sekolah tersebut sudah disepakati bersama oleh para Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Pulau Gebe, Kapolsek Pulau Gebe, Danramil dan Camat Pulau Gebe.
“Iya benar, SMA Negeri 3 Halmahera Tengah akan dipindahkan, dan itu sudah disepakati bersama oleh semua pihak, seperti Kades, Kapolsek, Danramil dan Camat, termasuk kami pihak sekolah,”akunya, Jumat (6/6).
Kesepakatan pindah lokasi sekolah itu lanjutnya, sudah dilakukan penandatangan berita acara, yang mana DPRD Halteng pun ikut terlibat didalamnya. “Iya sudah dilakukan penandatanganan berita acara persetujuan dengan DPRD Halmahera Tengah,”ungkapnya.
Pemindahan lokasi SMA 3 Halteng ini menurutnya, terpaksa dilakukan lantaran dikwatirkan terdampak buruk oleh aktivitas pertambangan dari PT Smart Marsindo, mengingat posisi sekolah sangat dekat sekali dengan perusahan.
“Memang aktivitas perusahan sangat ganggu proses belajar mengajar di sekolah. Balum lagi ketakutan soal longsor atau bajir saat curah hujun tinggi,”tuturnya.
Lokasi baru pembangunan SMA Negeri 3 sendiri lanjutnya, telah direncanakan di Desa Mamin. “Pemindahan sekolah ini juga menjadi tanggung jawab penuh oleh perusahan PT Smart Marsindo,”pungkasnya.(Ir)