HARIANHALMAHERA.COM– Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara, Irjen Pol. Risyapudin Nursin, bersama rombongannya, kamis (12/5) kemarin sempat melakukan kunjungi site tanjung uli PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP). Kedatangan orang nomor satu Mapolda Malut itu selain bersilaturahmi dengan manajemen PT IWIP dan para karyawan.
Pada kesempatan itu, Kapolda Malut didampingi oleh Vice President PT IWIP, Kevin He, juga bagi-bagi bahan kebutuhan dasar berupa Sembilan bahan pokok (sembako) untuk kaum buruh di perusahan nickel tersebut sebanyak 1000 paket. Paket sembako tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap buruh yang dalam beberapa tahun belakangan terdampak pandemic Covi-19.
Paket sembako itu diserahkan secara simbolis kepada 20 karyawan yang diwakili oleh organisasi serikat pekerja. Dimana paket sembako yang diberikan itu terdiri dari berbagai macam kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, minyak goreng, teh, kopi, dan mie instan.
Kapolda, Irjen Pol. Risyapudin, dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat, maupun buruh untuk bersinergi dalam mendukung pembangunan.
“Kita harus sama-sama bersinergi mendukung pembangunan, termasuk dalam mengelola hasil bumi kita,”ucapnya.
Sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas) menurut Irjen Pol. Risyapudin, kehadiran PT IWIP merupakan tanggung jawab bersama.
“Dengan begitu kita akan lebih menggeliatkan pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia. Suatu kebanggaan karena Maluku Utara, khususnya Halteng, bisa memberikan kontribusi terhadap seluruh NKRI.”ujarnya.
Untuk itu pesan Kapolda Malut, jika terdapat aspirasi dari buruh, maupun masyarakat hendaknya dilakukan secara baik dan tidak mengganggu ketertiban, apalagi sampai mengganggu aktivitas warga lain.
“Nuansa ini tolong dipertahankan, Kalau ada ide-ide brilian silakan diajak berdialog, berdiskusi sehingga apa yang menjadi aspirasi, dapat dipahami oleh semua pihak,”tutur Kapolda Malut dihadapan serikat pekerja.
Sementara itu, Vice President PT IWIP Kevin He menyampaikan rasa kebanggaan lantaran bisa menjadi bagian dalam perkembangan ekonomi, termasuk kesejahteraan di Malut.
Dalam kedinamisan kegiatan industry lanjutnya, kesalahpahaman, miskomunikasi normal terjadi. Sehingga, managemen membuka ruang dialogis untuk para serikat pekerja, untuk menyampaikan fungsinya.
“Oleh karena itu IWIP percaya peran buruh, sangat sentral demi mencapai kesejahteraan bersama,”terangnya.(tr-01)