HARIANHALMAHERA.COM–Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) untuk menyiapkan ketersediaan pekerja lokal. Untuk itu, Kemnaker memberdayakan pekerja di sekitar PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah (Halteng).
Dalam pertemuan antara Kemnaker dengan PT IWIP, Dirjen Binapenta dan PKK Suhartono menjelaskan upaya tersebut dilakukan Kemnaker untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal yang kompeten sesuai kriteria industri. Ia berharap tenaga kerja lokal dapat cepat terserap di industri, serta dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk peningkatan kesejahteraannya.
Suhartono mengatakan Kemnaker terus mengembangkan kerja sama dengan pemda dan pihak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan lowongan pekerja lokal terampil di PT IWIP. Ia menargetkan kebutuhan SDM lokal di perusahaan tersebut mencapai 12 ribu orang.
“Tentunya kita bekerja sama dengan pemerintah daerah terkait upaya memenuhi ketersediaan SDM terampil dalam men-support kebutuhan sekitar 12 ribu pekerja di PT IWIP. Nanti kami akan melakukan training di wilayah tersebut, serta kebutuhan akan wirausahanya seperti program CSR dan Small Bisnis,” ucap Suhartono dalam keterangan tertulis, Senin (8/2) sebagaimana yang dilansir detik.com.
Suhartono melanjutkan, melalui berbagai program-program tersebut Kemnaker optimis keberadaan proyek PT IWIP tidak hanya berdampak positif bagi wilayah sekitar proyek, namun juga memberi manfaat yang lebih luas bagi wilayah Indonesia Timur.
“Untuk ketersediaan pekerja, kita juga bisa bekerja sama dengan pemda di wilayah lain di seluruh Indonesia sehingga kebutuhan tenaga kerja lokal dapat terpenuhi,” katanya.
Sementara itu Dirjen Binalattas Kemnaker Budi Hartawan menjelaskan warga yang berada di sekitar industri akan mendapatkan pelatihan kerja. Menurutnya, program ini akan disesuaikan dengan kebutuhan industri serta mengikuti Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
“Dalam melakukan pelatihan, SKKNI digunakan sebagai dasar pelatihan, setelah itu baru diuji kompetensi agar sesuai dengan standar kompetensi itu,” jelas Budi.
Lebih lanjut Budi mengungkap Kemnaker telah memiliki assessor untuk pengujian kompetensi. Ia menambahkan, Kemnaker juga memiliki BLK di Ternate yang dapat bekerja sama dengan PT IWIP, baik dalam pemberdayaan maupun uji kompetensi. “Kami akan mengundang BLK Ternate, apa yang bisa kita bantu, dan juga yang di Sofifi apa yang bisa dilakukan,” lanjutnya.
Budi menambahkan Kemenaker akan terus mendukung melalui penyelenggaraan program pelatihan, serta melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Ini dilakukan guna mendukung tersedianya SDM kompeten sesuai kebutuhan industri setempat.
“Kita akan bantu, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi kepada Menaker Ida Fauziyah, semua proyek strategis nasional merupakan salah satu cara kita untuk menyampaikan kepada masyarakat kontribusi dari perusahaan investor itu kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan, kita akan full support,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PT IWIP Scott Ye manajemen PT IWIP telah melakukan langkah-langkah training mandiri, training welder, dan excavator. Hal ini dilakukan untuk mengatasi unskilled people.
“Setelah di-training kurang lebih 2 bulan, perusahaan menyediakan sertifikat dari PT IWIP dan PT IWIP mengajak Kemnaker dan pemda untuk mengkolaborasikan dalam menyediakan sertifikat training tersebut,” pungkas Scott. (dtc/pur)
Penerimaan 12 calon kariawan yg di Lakukan oleh PT.iwip menurut saya adalah salah satu siasat perusahan, apakah Kemenaker, tidak dapat membaca setuasi pada saat ini ??
Jumlah karyawan yg aktif sekarang ini tidak mencapai 12.000 kariawan, Namun dapat menyelesaikan pembangunan Semelter dari A/D bahkan samapai E.
Namun dengan adanya isu Paramanen, Dlm tahun ini pencalonan Parmanen yg telah mencapai PKWT3, lumayan banyak.
Maka jalan yg di lakukan perusahan adalah Memutuskan kontrak kerja para buruh yg telah PKWT3 menuju parmanen dgn alasan yg jatuh di MCU. untuk Antisipasi Agara TDK kekurangan kariawan yg TDK lanjut kontrak salah satu siasat iyalah menerimah 12.000 calon kariawan.
Andaikan Parah buru sekarang ini aktif dan tidak putus kontaknya, maka kesimpulannya 12.000 calon kariawan iwip mau tari dimna.