HaltengMaluku Utara

Petaka PT Smart Marsindo Bagi Warga Gebe, Sekolah Terancam Tertimbun Hingga Gereja Tergenang Lumpur

×

Petaka PT Smart Marsindo Bagi Warga Gebe, Sekolah Terancam Tertimbun Hingga Gereja Tergenang Lumpur

Sebarkan artikel ini
Air warna coklat terbawa banjir telah genangi rumah ibadah di Pulau Gebe

HARIANHALMAHERA.COM– kehadiran perusahan pertambangan nickel PT Smart Marsindo di Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) sepertinya bukan berdampak kesejahteraan bagi penghuni pulau tersebut melainkan benar-benar membawa berbagai musibah (petaka) terhadap warga setempat yang mulai dari ancaman sekolah tertimbun aktivitas penambangan hingga rumah penduduk terancam tergenang banjir lumpur.

Dampak buruk yang dilanda warga Pulau Gebe kali ini adalah genangan air bercampur lumpur terbawa banjir saat hujan deras yang mana diduga kuat bersumber dari aktivitas PT Smart Marsindo. Di Desa Elfanun misalnya, selain rumah warga, ternyata bangunan rumah ibadah berupa gereja Oekumene di Desa tersebut tergenang air berwarna kecoklatan.

Keresahan warga Pulau Gebe terhadap PT Smart Marsindo itu ikut diperihatin oleh LSM Wanaha Muda Lingkungan Hidup (WAMLIH) Kabupaten Halteng. Direktur organisasi peduli lingkungan tersebut mendesak DPRD dan Pemkab Halteng segera bertindak sebelum insiden terburuk menimpah warga setempat.

Direktur LSM WAMLIH Halteng, Mutalib Ibrahim, menuturkan bahwa Pemda dan DPRD Halteng terkesan tutup mata dan telinga atas jeritan warganya ditindas perusahan tambang, sebab sudah cukup lama warga teriak minta pertolongan akan tetapi tak kunjung direspon, terutama wakil rakyat Dapil Patani-Gebe yang ikut cuek dengan ancaman tambang PT Smart Marsindo terhadap warga setempat.

“DPRD dan Pemda harus secepatnya panggil manajemen PT Smart Marsindo untuk evaluasi aktivitas mereka. PT Smart Marsindo juga harus bertanggung jawab atas terjadinya banjir yang membawa lumpur hingga  menggenangi berbagai fasilitas publik seperti sekolah dan tempat ibadah, serta mengganggu aktivitas masyarakat,”katanya, Minggu (1/6).

“Tidak ada alasan PT Smart Marsindo selain harus bertanggungjawab atas terjadinya banjir yang membawa lumpur dan menggenangi berbagai fasilitas public,”sambungnya.

Padahal lanjutnya, selama bertahun-tahun aktivitas pertambangan yang berlangsung di Pulau Gebe, belum pernah terjadi peristiwa separah ini, sehingga itu perlu dicurigai terhadap dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) milik PT Smart Marsindo.

“Ya patut diragukan keabsahan dan implementasinya AMDAL PT Smart Marsindo, jika benar-benar kuat dan dijalankan sebagaimana mestinya, bencana seperti ini seharusnya tidak terjadi,”ujarnya.

Menurutnya, kalau dampak buruk ini terus dibiarkan tanpa penanganan dan akuntabilitas yang jelas, tentunya dikhawatirakan kerusakan lingkungan dan dampaknya terhadap masyarakat akan terus berulang.

“Perlu ada langkah tegas dan serius dari DPRD dan pemerintah daerah untuk memastikan pihak perusahaan tidak lepas dari tanggung jawab,”tandasnya.(Ir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *