HARIANHALMAHERA.COM— Memasuki 100 hari kerja, Pemerintah Desa (Pemdes) Gorua Utara terus berbenah. Menurut Kepala Desa (kades) Basri Tengku Ali, pihaknya fokus pada pembenahan administrasi kependudukan (Adminduk).
“Karena infomasi saya peroleh, selama ini sistem adminduk tidak tertata dengan baik. Ini juga baik bagi saya secara pribadi karena bisa mengenal betul warga yanga di desa,” kata Basri.
Tertib adminduk ini, lanjut Basri, sangatlah penting. Apalagi sistem kependudukan ini tidak lagi manual dan berdiri sendiri-sendiri antar desa, tapi datanya sudah terpusat. Terintegrasi semua desa/kelurahan seluruh Indonesia.
“Data ini juga sangat penting dalam program-program bantuan pemerintah bagi masyarakat di desa. Karena itu, data adminduk sangat penting. Paling utama sekarang, soal e-KTP,” terangnya.
Selain tertib adminduk, Basri menyebutkan, dirinya juga melakukan reposisi para aparat desa. Menurutnya, penggantian perangkat desa ini semata-mata untuk peningkatan kinerja aparat.
“Program-program lain yang sudah ada, kembali didorong agar lebih aktif. Seperti PKK dengan 10 programnya, kemudian kerja bakti setiap jumat. Semua program ini, pastinya akan dilaporkan kepada camat,” ujarnya.
Tak kalah penting, tambah Basri, di masa kepemimpinannya saat ini, tidak ada lagi yang Namanya pungutan luar (pungli). Dia mengaku sudah mewanti-wanti para pegawai di desa, agar menjalankan tugas sebagaimana aturan.
“Pelayanan kepada masyarakat adalah yang utama. Karena itu dalam memberikan pelayanan harus dengan baik dan super cepat. Termasuk tidak ada pungli,” tegasnya.
Demikian pula soal anggaran yang masuk ke desa. Dia mengaku akan mengelolanya dengan sebaik-baiknya. Masyarakat pun diminta untuk terus mengawasinya.
“Saya masih pegang teguh nasehat para orangtua dulu. Karena itu mohon dukungannya. Jika ada sesuatu hal, marilah berkoordinasi, duduk bersama untuk mencari solusi,” pungkasnya.(pn/tr-05/fir)
