HARIANHALMAHERA.COM–Bukan membuat khawatir masyarakat. Tapi, ini nyata. Penularan covid-19 di Kabupaten Halut, makin banyak. Lihat saja data yang dirangkum laboratorium Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Tobelo. Dalam 11 hari, sebanyak 428 sampel swab, hasilnya 101 positif.
“Itu artinya, dari total sebanyak 428 sampel, 25 persennya positif. Ini diperoleh dari 10 hari kerja (11-21 Januari). Data ini sudah kami sampaikan ke pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Satgas Covid-19 Halut,” kata Kepala Laboratorium RT-PCR Tobelo, Drs Jubhar C Mangimbulude MSc Phd.
Menurut mantan Rektor Universitas Halmahera (Uniera) yang biasa disapa Rendy ini, ditemukannya ratusan kasus positif covid-19 baru di Halut menjadi bukti pentingnya langkah testing (pemeriksaan) intensif.
“Selama ini banyak bertanya, apakah covid-19 di Halut sudah tidak ada? Nah ini buktinya. Kehadiran laboratorium RT-PCR bisa menjadi jawaban. Ini data bukan lagi prediksi. Kasus baru ini saya rasa sudah cukup bagi masyarakat Halut untuk tidak menganggap remeh wabah virus ini. Penerapan protokol kesehatan, tidak cukup dari imbauan pemerintah dan pakar kesehatan saja. Tapi, harus dari diri sendiri,” pintanya.
Perlu diperjelas, bahwa jumlah 101 kasus ini, sudah termasuk dengan 39 kasus yang sudah diberitakan sebelumnya. Bahwa sejak 11-16 Januari, sebanyak 260 sampel diperiksa. Sampel ini datang dari pemeriksaan swab 100 tenaga kesehatan (nakes) dan sebanyak 66 Aparatur Sipil Negara (ASN). Ditambah 100 sampel dari suspect, pasien rumah sakit (inap dan rawat) jalan, maupun yang datang memeriksakan diri secara mandiri. Dari 260 sampel ini, diperoleh, 39 orang positif. 4 dari kalangan ASN, 6 dari tenaga medis, dan sisanya 29 dari warga lainnya.
Saat itu, laboratorium RT-PCR sumbangan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) itu, masih menyisakan 96 sampel yang sedang diperiksa. Sejak 17-21 Januari, ternyata lab RT-PCR menerima tambahan 168 sampel, sehingga total sampel yang sedang diperiksa sebanyak 264. Hasilnya, 69 sampel terkonfirmasi positif.
“Jadi sederhananya sejak 11-21 Januari, total pemeriksaan sebanyak 428 sampel (termasuk yang sudah diberitakan itu). Dari 428 didapati 101 sampel yang terkonfirmasi positif,” terang Rendy.
Untuk beberapa hari ke depan, lanjutnya, lab RT-PCR belum memeriksa sampel. Hal ini dilakukan untuk proses pembersihan lab, agar tetap bersih dan terhindar dari kontaminasi virus. Selain itu, masih menunggu beberapa bahan lab.
“Sebagaimana yang saya sebutkan sebelumnya, lab hanya memeriksa. Kebijakan ada pada pemerintah. Intinya, lab selalu siap untuk memproses. Dalam sehari, jika dimaksimalkan dengan penambahan tenaga analisis, mungkin bisa sampai 100 sampel per hari,” terangnya.
“Saya hanya bisa menitipkan beberapa kata bagi warga. Yakni, tidak perlu takut untuk memeriksakan kondisi kesehatan. Karena idealnya kesehatan itu harus diperiksa secara rutin. Bukan nanti sakit baru datang ke pelayanan kesehatan. Sakit atau tidak, hasil pemeriksaan yang menjawab. Karena sehat dan sakit itu tidak hanya bisa diterka dari tampilan fisik saja,” imbuhnya.
Senada dikatakan, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Halut Yudhiahart Noya. Dia membenarkan data kasus positif covid0-19 baru di Halut. Baginya, untuk memutus mata rantai penyebaran covid, bukan hanya tugas dari pemerintah, tapi semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri.
“Jadi, mari sama-sama mendisplinkan diri. Patuh pada protokol kesehatan. Gunakan masker, rajin mencuci tangan, jaga jarak, dan periksakan diri Anda. Pemerintah tidak memungut biaya bagi warga Halut yang akan tes swab. Pemeriksaan ini setidaknya menjadi jaminan bagi diri sendiri dan keluarga, bahwa Anda sehat,” kata Noya, sapaan akrab Yudhiahart Noya.
Diketahui, program testing covid-19 memang sudah direncanakan oleh pemerintah. Hanya saja, untuk Kabupaten Halut belum diketahui berapa persen target testing covid-19 dari total penduduk sebanyak 199 ribu jiwa.(tr-05/fir)