HARIANHALMAHERA.COM–Distribusi air yang dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tobelo, terus dikeluhkan ribuan pelanggan yang ada di se-Kecamatan Galela dan Loloda Utara. Selain sering mati, air bersih yang keluar dari kran-kran warga juga ‘loyo’.
Menjawab itu, Penjabat Direktur PDAM Mahmud Asagaf menyampaikan permohonan maaf. Dia menjelaskan, ada dua penyebab distribusi air bersih untuk wilayah Galela sering terkendala. Pertama karena musim penghujan. “Saat kondisi tersebut air menjadi keruh. Apalagi kalau banjir. Kami tidak mungkin menyuplai air yang kotor kepada masyarakat,” terangnya,
Penyebab kedua, lanjut Mahmud, terkendala pada jaringan instalasi. Tim teknis PDAM menemukan ada instalasi pipa yang bengkok, sehingga menyebabkan air sering tersendat. “Kami memahami dan kami terus mencari solusinya,” katanya.
Dijelaskan, untuk wilaya Galela PDAM memberikan kapasitas daya yang sangat kuat. Karena sumber air yang dipakai berada di ketinggian gunung. “Kami menyiapkan pompa untuk menyuplai air bersih kepada 3.000 pelanggan PDAM. Seperti di Galela Selatan kami siapkan dua pompa air. Di Desa Igobula dan Desa Soakonora,” ujarnya.
“Demikian pula di Desa Dokulamo sampai Desa Makete, kami sediakan satu pompa air. Pada intinya kami siap melayani masyarakat terkait dengan air bersih. Namun, jika air kotor tidak mungkin kami suplai. Karena itu air sering tidak mengalir,” pungkasnya.(tr-05/fir)