HARIANHALMAHERA.COM–Pasca ditetapkan sebagai daerah rawan konflik dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) oleh Bawaslu Maluku Utara (Malut), Frans Manery pun mengajak Kodim 1508/Tobelo dan Polres Halmahera Utara (Halut) menjaga ketat proses pilkada hingga usai.
Orang nomor satu Halut itu meminta Polda dan Polres Halut secara komprehensif bersama-sama TNI untuk mengawal tahapan Pilkada Halut, sehingga kekhawatiran tentang daerah rawan konflik politik tidak terjadi.
“Saya atas nama Pemda Halut meminta aparat keamanan, baik Kodim Tobelo maupun Polres Halut, agar mengawal Pilkada serentak 2020 ini, sehingga berlangsung aman, tentram dan damai,” katanya, Senin (29/6).
Pemilu ini, kata Bupati Frans, adalah pesta demokrasi yang harus dijunjung tinggi dan wajib tunduk pada regulasinya.”Setidaknya kita harus junjung nilai-nilai demokrasi,” tandasnya.
“Saya juga mengajak para kontestasi Pilkada, yaitu calon Bupati dan wakil Bupati maupun elemen masyarakat agar tidak menjadikan isu SARA dalam setiap kegiatan politik,” tandasnya.
Menurut dia, perbedaan pilihan dalam politik adalah hak peserta pemilu, sehingga harus dihargai.”Intinya perbedaan pilihan adalah sebuah warna demokrasi, bukan soal suka atau tidak suka,” ujarnya.(dit/Kho)
