HARIANHALMAHERA.COM— Pusat hingga daerah tengah fokus penanganan wabah corona (covid-19). Semua sumber daya dikerahkan, termasuk anggaran. Namun, sampai saat ini belum diketahu berapa anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halut.
Padahal, untuk memutus penyebaran virus yang sudah menyebar di 32 provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Maluku Utara (Malut), dibutuhkan langkah cepat. Lihat saja data gugus tugas percepatan penanganan covid-19 per Kamis (2/4), pasien positif mencapai 1.790 orang dan sebanyak 170 pasien meninggal dunia.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Halut Fredy Djandua kepada harianhalmahera.com, mengaku sejauh ini pemerintah masih membuat kalkulasi perhitungan kebutuhan tim covid-19 Halut, sehingga belum bisa dipastikan besaran anggaran.
“Kami masih dalam perhitungan kebutuhan tim covid, sehingga belum kami putuskan,” kata Fredy, dihubungi lewat via telpon, Kamis (2/4).
Salah satu alasan, Fredy menyebut satuan harga alat pelindung diri (APD) tidak menentu. Sehingga, pemerintah mengalami kendala dalam penetapan anggaran.
“Satuan harga APD tidak menentu, sehingga sampai saat ini belum bisa dipastikan soal angaran,” tutup Fredy.
Di sisi lain, Ketua Komisi I Dewan Kabupaten (Dekab) Halut Irfan Soekoenay menegaskan, dewan bersama pemerintah daerah dalam rapat sudah memutuskan anggaran penanganan covid-19 sekira Rp 13 miliar.
“Sudah dibahas, tinggal menunggu ditetapkan oleh pemerintah. Tentunya, dewan akan mengawasi pengelolaan anggaran ini,” tegasnya.(san/fir)
