HARIANHALMAHERA.COM— PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) kembali memperlihatkan keseriusan untuk turut bersama pemerintah dalam penanggulangan pandemi covid-19 di Maluku Utara (Malut). Lewat perjanjian hibah (NPHD) yang sudah ditanda tangani, NHM memberikan bantuan anggaran sebanyak Rp 4 miliar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, baru tiga perusahaan di Malut yang turut dalam membantu lewat bantuan hibah anggaran penanggulangan covid-19. Dari jumlah yang terkumpul sebanyak Rp 6,1 miliar, PT NHM menjadi perusahaan penyumbang terbanyak.
Diketahui, jumlah bantuan penanggulangan covid-19 yang sudah dikeluarkan PT NHM, bisa lebih dari Rp 4 miliar. Sejak virus ini masuk ke Malut, PT NHM sudah turut dalam program pemerintah. Mulai dari pembagian alat pelindung diri (APD) dan alat kesehatan (alkes) berupa 7 unit ventilator.
Tidak hanya itu, perusahaan yang kini dimiliki PT Indotan Halmahera Bangkit itu melalui NHM Peduli, secara rutin melakukan aksi sosial pemberian bantuan sembako bagi masyarakat terdampak covid-19.
“Sudah menjadi komitmen Presdir PT NHM H Robert Nitiyudo untuk turut bersama pemerintah membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat,” kata Amin Anwar, perwakilan PT Indotan Halmahera Bangkit, dalam beberapa kesempatan.
BACA JUGA: Tiga Perusahaan Sumbang Rp 6,1 Miliar
Sebelumnya, Gubernur Abdul Gani Kasuba (AGK) usai penandatangan NPHD bersama perwakilan perusahan di Aula Kantor Gubernur di Sofifi, mengatakan permohonan bantuan hibah ini dilakukan mengingat kondisi Pemprov sangat terdesak sekali
“Ini provinsi yang minta bantuan karena itu saya minta kepada kadis ESDM umumkan perusahaan apa yang kasih. Satu juta tetap termah kasih banyak, yang 500 ribu tidak apa-apa. Saya minta transparan, jadi kepala dinas umumkan ke media sekecil apapun nilainya,” pintahnya.
Kadis ESDM Hasyim Daengbarang mengatakan, perusahan yang sudah melakukan penandatangan NPHD, yakni PT NHM dengan total nilai Rp 4 miliar, PT Wanatiara Parsada Rp 2 Miliar, serta PT Ara sebesar Rp 100 juta.
“Yang lainnya masih kami tunggu,” ujar Hasyim.
Ditempat yang sama, kepala BPKAD Bambang Hermawan menyampaikan bahwa penanganan Covid -19 di tahun 2020 Pemprov telah menghabiskan dana sebesar Rp 230 Miliar
“Itu khusus untuk penanganan kesehatannya saja, belum termasuk pemulihan ekonomi dan jaring pengaman sosial (JPS),” katanya
Karena itu, lanjutnya, untuk JPS di anggaran di APBD P sebesar Rp 15,6 Miliar ditambah penanganan Covid -19 di APBD P sebesar Rp 30 miliar.
“Pemprov menyampaikan penghargaan yang setinggi–tingginya, walaupun sebelumnya dari perusahan sudah banyak memberikan kontribusi dan partisipasi dalam penanganan Covid -19 ini,” ucapnya.(lfa/pur)