HARIANHALMAHERA.COM– Seorang bocah di Desa Pitu, Kecamatan Tobelo Tengah, Kabupaten Halmahera Utara, senin (30/1) sekitar pukul 18.10 WIT dikabarkan meninggal dunia seketika setelah tersambar petir. Peristiwa naas tersebut terjadi di pantai Desa setempat, dimana korban bersama beberapa rekannya duduk di atas swering.
Kepala Desa Pitu, James Bitjoli, ketika di konfirmasi terkait peristiwa petir sambar seorang bocah tersebut telah membenarkan adanya kejadian tersebut. Kades Pitu puny menyampaikan bahwa bocah tersebut merupakan warganya bernama Aprilia Labaka, yang baru usia 12 tahun dan masih duduk dibangku sekolah SMP.
“Benar ada informasi itu (bocah tewas tersambar petir,red), jadi sore tadi memang terjadi hujan sedang (germisi) disertai guntur yang kebutulan korban bersama beberapa rekannya lagi duduk di pantai. Menurut keterangan sejumlah warga yang ada di pantai bahwa mereka yang mendengar guntur langsung berlari mencari tempat aman, namun korban tidak panik dan sempat berdiri diatas swering tiba-tiba disambar petir,”katanya.
Korban saat tersambar petir menurutnya, sesuai keterangan dari sejumlah saksi bahwa mengunakan kalung besih putih, yang mana memiliki daya tarik dengan petir.
“Menurut keterangan warga yang ada di pantai bersama korban bahwa korban memang mengunakan kalung besih putih, yang kemungkin karena kalung sehingga korban tersambar petir hingga meninggal dunia,”ujarnya.
Jasad korban lanjut Kades Pitu, sudah dievakuasi warga setempat ke rumah keluarga korban dan akan segera dimakamkan.
“Jenaza sudah dibawa ke rumah keluarga, dan memang selama ini peristiwa seperti belum pernah terjadi di sini, ini baru pertama kali olehnya itu kami menghimbau agar masyarakat harus waspada keluar rumah saat cuaca hujan dan guntur,”imbuhnya.(sal)