HARIANHALMAHERA.COM– Usai melakukan kunjungan kerja (Kuker) ke beberapa Kodim yang tersebar di Provinsi Maluku Utara, Danrem 152/Baabullah, Brigjen TNI. Elkines Villando Dewangga bersama rombongannya, jumat (24/3) lanjut berkunjung ke Kodim 1508/Tobelo. Kedatanganya pun disambut hangat oleh para pejabat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Halut.
Kuker Danrem 152/Baabulah selain tatap muka bersama pejabat Forkompimda Halut juga dilanjutkan penyaluran bantuan nutrisi pada anak-anak stunting dan tinjau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dilaksanakan anggota Kodim 1508/Tobelo hingga penanaman rempah-rempah pertanian secara simbolis di lahan tidur Makodim 1508/Tobelo seluas 8 hektar.
Bupati Halut Ir. Frans Manery, menyampaikan terima kasih kepada pihak TNI yang telah bersinergi dengan Pemda Halut dalam menciptakan ketahanan pangan maupun penanganan stunting.
“Dalam Kuker Danrem ini bukan hanya melihat secara langsung terkait dengan penanganan stunting dan ketahanan pangan, namun ini adalah sebua motivasi bagi kita semua, terutama untuk masyarakat Halut,”katanya.
Terkait ketahanan pangan lanjut Bupati Halut, akan menjadi tanggung jawab bersama baik Pemda Halut maupun instansi vertikal yang ada, dimana saat ini Pemda Halut dibantu oleh beberapa instasi vertical terutama Kodim 1508/Tobelo, Polres Halut dan Kejari Halut untuk menjalankan program pemerintah pusat.
“Saat ini kita tidak bisa bergerak, karena sudah dikelilingi oleh tiga instansi vertikal ini, kami di lingkungan Pemda Halut sangat bangga bahwa kerjasa sama di lingkungan Pemda Halut, termasuk DPRD Halut juga cukup bagus dalam membantu kita walaupun sering kita berbeda pendapat,”ujarnya.
Sementara Danrem 152/Baabullah, Brigjen TNI. Elkines Villando Dewangga, mengatakan berbagai program yang dilaksanakan tersebut merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden RI dan Kasad TNI.
“Di Kodim 1508/Tobelo ini saya sudah melihat apa yang diperintahkan oleh peresiden RI terkait dengan ketahanan pangan, ini sangat penting, karena 10 sampai 20 tahun kedepan ini kita tidak tau globalisasi, kedepan apabila terjadi cuaca ekstrim kita sudah siap dengan ketahanan pangan kita ada saat ini,”ungkapnya.
Untuk penanganan stunting sendiri lanjutnya, perlu mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat, karena saat ini jumlah stunting di Indonesia mencapai 26 persen sehingga itu Presiden RI Joko Widodo menarget angka stunting harus turun ke level 11 persen dalam tahun 2024.
“Harapannya jika anak-anak ini kita sudah bisa atasi dan mereka bisa meraih cita-citanya, dan itu kita akan menikmati hasilnya di 20 tahun kedepan, kedalanya nanti di tahun 2036 kita harus sama-sama hadapi jangan sampai terjadi kegagalan bonus demografi,”tuturnya.(sal)