HARIANHALMAHERA.COM– satu lagi ivent promosi budaya local yang bakal menjadi agenda rutin setiap tahun di Kabupaten Halmahera Utara telah dilaksanakan. Setelah sebelumnya dicetuskan festival Tanjung Bongo, di Kecamatan Galela dan festival Talaga Paca, di Kecamatan Tobelo Selatan, yang menyajian nuansa budaya. Kini giliran warga di Desa Duma, Kecamatan Galela Barat buat terobosan serupa, yakni festival Duma Mia Tahu, tahun 2025.
Festival perdana yang telah dihelat pada Kamis (7/2), di tanjung Duma, Galela Barat, itu merupakan gerakan solidaritas anak-anak muda di Desa Duma. Ivent mengusung tema: Duma Panggil Pulang (Duma Magogaro Galepu Pogiliho), tersebut telah disajikan sejumlah kegiatan bernuansa budaya ciri khas yang ada di Desa mereka.
Sebelumnya kegiatan tersebut diawali dengan diskusi bagian buku (book chapter) bertajuk: “Jejak Kepemimpinan Kimalaha Walter Thomas”, yang dihadirkan langsung dua penulisnya, yaitu Roberto Duma Buladja, S.Sos, M.Si, dan Robinsors H. Balamau, S.P.d. Sementara dua pembahas, yakni Pdt. Dr. Eddy Sumtaki, M.Hum dan Yoram Sumtaki, S.IP dengan dimoderatori oleh Rifon Th Lego, S.AP. Bahkan turut hadiran juga Walter Thomas selaku tokoh atau pahlawan lokal menjadikan pembahasannya mendalam dan menarik.
Dilokasi festival tersebut, tampak terdapat enam stand yang mana dipamerkan atau diatraksikan budaya mulai dari stand kuliner tradisional, alat musik tradisional, alat dapur tradisional, foto dan arsip kampung, lukisan dan karya anak kampung hingga alat permainan serta benda bersejarah.
Beragam atraksi pertunjukan seni dan musik dalam acara akbar di tanah injil Halmahera ini, seperti: Cakalele dan Tide-Tide PPA Duma, Bambu Tada Desa Duma, VG Talitakum, drama teatrikal puisi dan beberapa solois. Kehadiran Yangere dan Cakalele Sanggar Dabiloha Tobelo semakin membuat festival budaya ini layaknya festival berskala nasional.
Tak hanya itu, suasana terasa lebih ramai, meriah dan senang dengan hadirnya musisi Maluku Utara, yakni Arron Beats, Ichon KMGC, Abam Rap, dan Nel’z serta diiringi oleh Duma Akustik.
Ketua panitia fesitival Duma Mia Tahu, Roberto Buladja, pun berharap festival ini sedianya menjadi wadah eksplorasi dan pengembangan potensi kampung Duma. “Disamping menghadirkan rasa dan nuansa kebatinan sebagai orang Duma, festival ini juga menjadi momen untuk mengkonsolidasikan lahirnya tunas-tunas baru pekarya-pekarya berbakat dari Duma,”katanya.
Sementara Albernimus Pasimanyeku, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Halmahera Utara, menyampaikan bahwa satu prinsip dari pengembangan wisata adalah adanya suatu ciri khas dan keunikan yang menonjol, dan pesona wisata Tanjung Duma dengan identitas tanah Injil perlu dibangun dengan menghadirkan bukti-bukti sejarah religi sehingga dapat menjadi rujukan kedatangan wisatawan.
“Saya sangat mengapresiasi festival Duma Mia Tahu di tahun ini. Atraksi-atraksi yang dihadirkan begitu beragam, memukau, dan tentunya memperkaya Duma sebagai salah satu objek wisata penting di Halmahera Utara,”ujarnya dalam sambutan pembukaan fesitival tersebut.(rif)