HalutZona Kampus

Tim PKM Uniera dan LPPMP Laksanakan Pemberdayaan Terhadap Kelompok Tani di Desa Soakonora

×

Tim PKM Uniera dan LPPMP Laksanakan Pemberdayaan Terhadap Kelompok Tani di Desa Soakonora

Sebarkan artikel ini
Tim PKM Uniera-LPPMP Laksanakan Pemberdayaan Terhadap Kelompok Tani Di Desa Soakonora

HARIANHALMAHERA.COM– Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Halmahera (Uniera) menggelar kegiatan workshop pada Kamis, 17 Juli 2025, di Desa Soakonora, Kecamatan Galela Selatan, Halmaheta Utara (Halut). Kegiatan ini mengangkat tema “Inovasi Terhadap Mitigasi Perubahan Lingkungan Melalui Pemanfaatan Produk Lokal”.

Workshop ini menyasar kelompok tani hutan sebagai bagian dari upaya pengabdian masyarakat, salah satu misi dari Tri Dharma perguruan tinggi.

Acara dibuka oleh perwakilan Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (LPPMP) Uniera, John Romeo Tjeleni, SE, M.Th, Kepala Desa Soakonora Yani Anu, serta Ketua Tim PKM Dr. Jacob Kailola, S.Hut, M.Sc.

Dalam sambutannya, John Romeo mewakili LPPMP dan tim PKM menyampaikan terima kasih kepada pemerintah desa dan masyarakat Soakonora atas dukungan terhadap pelaksanaan program pengabdian ini. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi tahun 2025 melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.

Senada dengan itu, Kades Soakonora Yani Anu menyampaikan apresiasi kepada tim PKM yang telah bersedia berbagi ilmu dan pengalaman. Ia berharap ilmu yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan diri dan kelompok masyarakat, khususnya para petani hutan.

Peserta workshop terdiri dari aparat desa, kelompok tani perhutanan sosial, perwakilan koperasi, dan PKK Desa Soakonora.

Tim PKM Uniera bersama LPPMP gelar warkhsop PKM

Dalam sesi pemaparan materi, Dr. Jacob Kailola menyoroti pentingnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan, tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang. Ia menegaskan bahwa isu kerusakan hutan kini menjadi perhatian global, yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat akan lahan pertanian dan maraknya aktivitas illegal logging.

“Oleh karena itu, perlu dilakukan mitigasi melalui rehabilitasi lahan hutan, salah satunya dengan pendekatan agroforestry, yaitu kombinasi antara tanaman kehutanan dan tanaman pertanian atau peternakan dalam satu unit lahan,”jelasnya. Senin (21/7).

Jacob juga mendorong pemanfaatan produk lokal serta pemasaran yang lebih inovatif melalui media sosial.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Cornelia Maatoke, S.TP, M.Si, selaku anggota tim dan Ketua Program Studi Kehutanan. Ia memaparkan tentang pembuatan pupuk organik cair yang ramah lingkungan, mudah diserap tanaman, dan mengandung mikroorganisme yang tidak umum terdapat dalam pupuk organik padat. Pupuk ini dinilai efektif dalam meningkatkan kesuburan tanah serta merehabilitasi lahan rusak.

Sementara itu, Fiktor Boleu, S.Si, M.Si memaparkan teknik perbanyakan tanaman melalui metode grifting, dilengkapi dengan demonstrasi langsung. Metode ini dinilai mampu meningkatkan produktivitas lahan masyarakat dan berpotensi menambah pendapatan.

Kegiatan workshop ditutup dengan aksi simbolis penanaman pohon di lahan milik warga. Respon masyarakat sangat positif, terlihat dari antusiasme selama kegiatan, termasuk dalam sesi diskusi dan umpan balik.

Warga berharap agar kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menginginkan agar Desa Soakonora dapat menjadi desa binaan Universitas Halmahera, guna mendorong pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.(cal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *