HARIANHALMAHERA.COM– sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo dibuat geram oleh pernyataan pihak manajemen rumah sakit yang menyebutkan gaji mereka telah dibayarkan selama dua bulan. Tak tanggung-tanggung para garda terdepan itu menyebut manajemen RSUD Tobelo telah melakukan pembohongan public hingga mendzolimi mereka dengan fitnah.
Para Nakes pun terpaksa membongkar aib alias borok manajemen RSUD Tobelo mulai dari dugaan penyalahgunaan remunerasi hingga indikasi pemotongan tunjangan lainnya. Kepada awak media, Nakes mengatakan, manajemen RSUD Tobelo baru membayarkan satu bulan gaji, sementara sisa tujuh bulan lainnya belum juga dilunasi.
“Pernyataan mereka itu bohong. Manajemen RSUD baru membayar satu bulan gaji kami. Itu sesuai dengan bukti transfer yang masuk ke rekening kami,”ungkap sejumlah Nakes, Kamis (26/6).
Selain gaji pokok lanjut Nakes, pembayaran tunjangan remunerasi (tunjangan) pun masih belum tuntas, dimana manajemen RSUD Tobelo baru membayar untuk bulan Maret, sementara tiga bulan lainnya masih tertunggak.
“Mereka bilang tiap bulan bayar remun, padahal faktanya masih tiga bulan belum dibayar. Ini pembohongan publik demi menjaga citra manajemen,”tegasnya.
Tak hanya itu, para Nakes juga membantah pernyataan bahwa jasa pelayanan dibayar setiap bulan, ternyata bohong. Sebab jasa umum sebesar Rp170 ribu belum diterima selama enam bulan, termasuk jasa BPJS senilai Rp1.400 yang belum dibayarkan selama tiga bulan.
“Sebelum remunerasi, kami masih bisa terima jasa BPJS sebesar 5 juta hingga 7 juta. Sekarang tinggal 1.400 dan itu pun belum dibayar,”pungkas Nakes dengan nada kesal.
Para Nakes pun menegaskan bahwa akan melakukan mogok kerja diakhir bulan ini, jika pihak RSUD Tobelo tidak melunasi hak-hak mereka. “Kami akan melakukan mogok n pelayanan di RSUD Tobelo, jika hak-hak kami tidak diselesaikan diakhir bulan,”tandasnya.(cal)
