Halut

GP Ansor Halut: Jangan Terprovokasi Isu Pemecah NKRI

×

GP Ansor Halut: Jangan Terprovokasi Isu Pemecah NKRI

Sebarkan artikel ini
GP Ansor Kabupaten Halmahera Utara, menggelar aksi damai, merespon situasi nasional yang terjadi belakangan ini. Foto: Istimewa

HARIANHALMAHERA.COM – Tindakan sekelompok orang atau oknum tertentu terkait kekerasan, penganiayaan, hingga kriminalitas di sejumlah wilayah Indonesia dengan tujuan memecah – belah persatuan dan kesatuan NKRI, sangat meresahkan masyarakat.

Sebagai bentuk respon atas persoalan yang berpotensi merusak keutuhan bangsa tersebut, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Halmahera Utara (Halut), menggelar aksi damai yang dipusatkan di perempatan Jalan Pelabuhan Tobelo, Sabtu (15/12).

Puluhan massa yang dikoordinir Ketua GP Ansor Halut, Jarnawi Dodungo, itu dilengkapi dengan Sound System dan spanduk bertuliskan “GP Ansor Halut Tolak Ulama Pemecah Bela Umat.”

Dalam orasinya, Jarnawi menegaskan, melihat situasi nasional belakangan ini, banyak masalah kebangsaan yang timbul. “Yang paling menonjol adalah politik identitas,” katanya.

Ia menduga, isu ‘murahan’ tersebut sengaja dimainkan oleh oknum – oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab, baik secara perorangan maupun kelembagaan.

Dengan demikian, dirinya meminta masyarakat Maluku Utara, khususnya di Halut, agar tidak termakan dengan isu – isu murahan tersebut.

“Kita tahu sendiri bahwa meskipun hampir semua keberagaman dan latar belakang identitas ada di negeri Hibualamo, tapi Halmahera Utara adalah wilayah yang aman dan damai,” ujarnya.

Olehnya itu, lanjut dia, selaku pimpinan cabang GP Ansor Halut dan tokoh agama secara tegas menolak keras segala bentuk kekerasan, intoleran dan ekstrimisme yang mengundang konflik horizontal di negeri Hibualamo.

Jarnawi menambahkan, isu pemecah – belah kedaulatan NKRI yang berkedok agama maupun kekerasaan lainnya, adalah sebuah desain kelompok yang tidak menerima perbedaan kelompok masyarakat lainnya.

Sebab, lanjut dia, sentimen isu yang mengarah pada Suku Agama Ras Antar Golongan (SARA) menjadi momok yang sangat berbahaya. Karena berpotensi meruntuhkan keutuhan NKRI.

“Kami sebagai pemuda di Hibualamo meminta masyarakat Halut mendukung penuh sikap tegas TNI/Polri, untuk memberantas kelompok atau organisasi yang menebar narasi kebencian kepada sesama anak bangsa,” tuturnya.

“Kami juga menolak dengan tegas kelompok-kelompok yang menyampaikan narasi atau ujaran kebencian di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi Maluku Utara,” tambahnya.

GP Ansor Kabupaten Halmahera Utara, menggelar aksi damai merespon situasi nasional yang terjadi belakangan ini. Foto: Istimewa

Wakil Ketua II GP Ansor Halut, Sofyan Ladjame, menilai cara main penyebaran isu kebencian dan SARA sangat mudah diterima di masyarakat kalangan bawah, yang tidak begitu memahami rencana dari kelompok yang memainkan isu tersebut.

Menurut dia, akselerasi isu tentang perpecahan NKRI sering dimanfaatkan pada setiap momentum politik. Sementara, propaganda seperti itu sangat cepat meluas.

“Misalnya, beredarnya video adzan di beberapa daerah yang berseruan Jihad oleh kelompok, yang mengatasnamakan agama dan merasa paling benar,” tuturnya.

Hal seperti ini, lanjut dia, membuat situasi kebangsaan semakin gaduh. Apalagi pada aksi terorisme di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang mengakibatkan tiga orang tewas dan rumah warga dibakar.

“Mereka melakukan dengan dalil agama. Padahal aksi tersebut tidak diajarkan dalam agama apapun. Karena sejatinya, kelompok-kelompok teroris ini hanya ingin memecah belah kerukunan antar umat beragama,” bebernya.

GP Ansor Halut, lanjut dia, sangat mengecam tokoh yang menebar kebencian dan provokasi. “Jadi kami meminta masyarakat Halut mendukung aparatur negara, TNI/Polri untuk menindak tegas oknum, baik perorangan maupun kelompok lembaga yang mengancam Pancasila dan UU 1945,” bebernya.

“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat Halut untuk selalu memperkuat nilai adat istiadat dan agama agar selalu rukun, sehingga nilai Bhineka Tunggal Ika bisa terwujud di negeri Hibualamo yang damai ini,” tukasnya. (dit/kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *