HalutMaluku Utara

Gunung Dukono ‘Batuk’ Lagi, Semburkan Vulkanik Tebal Condong ke Timur

×

Gunung Dukono ‘Batuk’ Lagi, Semburkan Vulkanik Tebal Condong ke Timur

Sebarkan artikel ini
gunung api Dukono kembali semburan abu vulkanik, kamis (9/11)

HARIANHALMAHERA.COM– Sudah memasuki hari ketiga aktivitas gunung api Dukono yang berada di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) masih menunjukan peningkatan semburan debu vulkanik. Kamis (9/11) hari ini sejak pukul 06.40 WIT terlihat semburan erupsi berupa abu yang cukup tinggi.

Informasi yang diterima BPBD Halut dan pos pemantau gunung api Dukono bahwa kepulan abu vulkanik berwarna putih hingg kelabuh condong ke arah timur dengan kurang lebih 1.000 meter diatas puncak kurang lebih 2.087 meter diatas permukaan laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34 mili meter dan durasi sementara ini kurang lebih 42 detik.

Kaban BPBD Halut, Hence Hataria Kalak, mengatakan, dari data pusat pengamatan gunung Dukono bahwa ada ancaman bahaya letusan gunung Dukono  terhadap pemukiman masyarakat dengan jarak 10 sampau 15 kilo meter, karena aktifitas kawah malupang warirang, potensi energi letusan  masih tinggi.

“Masyarakat dan wisatawan atau pecinta alam belum bisa melakukan pendakian untuk sementara waktu, terjadi letusan gunung gukono bersamaan bunyi gemuruh dan dentuman kuat, disebabkan karena  pelepasan energi dan getaran dinding kawah,”katanya.

Warga di kaki gunung Dukono lanjutnya, tentu dihimbau untuk antisipasi dan diminta untuk menutup kebutuhan dapur terutama air minum agar tidak terkontaminasi dengan jatuhan abu vulkanik yang mengandung asap silika tinggi.

“Erupsi masih berlangsung hingga sekarang ini. Namun status gunung Dukono masih pada status level II (waspada). Masyarakat disekitar gunung Dukono dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati kawah malupang warirang di dalam radius 2 kilo meter,”imbuhnya.

“Masyarakat yang melakukan aktifitas harus menggunakan masker maupun penutup mulut lainnya, hal ini harus diantisipasi agar tidak terjadi sesak pernapasan,”tuturnya (sal).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *