HARIANHALMAHERA.COM– Korban bencana banjir kali Mede di Desa Popilo Utara, Kecamatan Tobelo Utara 2018 lalu, ternyata sampai saat ini masih bertahan di barak. Pasalnya, janji bantuan pembangunan rumah dari pemerintah tak kunjung direalisasikan.
Diketahui, banjir yang menenggelamkan Sembilan rumah warga itu, oleh pemerintah melalui Dinas Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Disperkim) dijanjikan akan dibangun rumah bagi korban banjir, namun sampai saat ini janji tersebut tidak pernah terealisasi.
Sepni, salah satu korban saat dikonfirmasi mengatakan, mereka saat ini sudah tidak lagi berharap ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halut. Sudah berulang kali dipertanyakan janji tersebut, tapi tidak pernah ada jawaban. “Kami sudah kecewa dan tidak berharap lagi. Sudah beberapa kali ke dinas, tapi tidak ada jawaban,” kesalnya.
Sopni menyebutkan, karena tidak ada perhatian dari pemerintah, korban bencana banjir terpaksa membangun rumah dengan biaya sendiri. “Dua keluarga yang rumahnya rusak parah masih bertahan di barak, sementara tujuh keluarga sudah kembali ke rumah semula,” akunya.
Di sisi lain, meski belum ada statemen resmi dari Disperkim, namun informasi yang diperoleh alasan pemerintah belum membangun rumah korban banjir karena tidak tersedianya lahan. Upaya penyediaan lahan sudah dilakukan oleh pemerintah desa, namun biaya pembebasan lahan terlalu mahal.(fik/fir)