HARIANHALMAHERA.COM– kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis minyak tanah (MITA) tahun 2025 ini ternyata ikut dipangkas oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Sebelumnya Halmahera Utara (Halut) telah mendapatkan kuota sebanyak 1.172 kilo liter kemudian pangkas sebanyak 8.628 kilo liter sehingga tersisa menjadi 9.800 kilo liter.
Kaba Kesra dan Perekonomian Pemda Halut, Samud Taha, mengatakan bahwa meski kebijakan pemangkasan tersebut dilakukan, namun Pemkab Halut pastikan kuota tersebut masih mampu melayani masyarakat.
“Jika kuota minyak tanah ini dipangkas tahun 2025, maka kami juga akan memangkas kuota disetiap pangkalan yang mendapatkan 7 drom, sementara pangkalan yang hanya mendapatkan kuota minyak tanah 3 drom tidak dipangkas,”katanya, Kamis (20/2).
Walaupun ada pemangkasan kuota lanjutnya, Pemda Halut pastikan stok minyak tanah tetap tersedia selama Ramadhan 1446 Hijriah/2025 dan untuk meringankan beban warga dalam menghadapi bulan suci.
“Diawal Ramadhan nanti ada penyaluran ke setiap pangkalan, karena ada kapal yang masuk, yang pasti bulan Ramadhan ini stok minyak tanah tetap ada. Kami juga sudah koordinasi dengan pihak pertamina dan sementara ada kapal yang masuk,”ujarnya.
Untuk harga sendiri menurutnya, masih tetap menggunakan peraturan Bupati, dimana untuk kota Tobelo harga perliternya sebesar Rp 4.500, kemudian wilayah Galela sebesar Rp 4.700, sementara Kao, Malifut dan Loloda sebesar Rp 5.500.
“Untuk harga dipangkalan harus mengikuti perbup, karena harga sudah ditentukan perwilayah, terkait laporan masyarakat masalah dipangkalan kami akan membuat edaran dan dikasih kesetiap pangkalan agar tidak ada permainan harga, jika kedapatan akan ditindak,”tuturnya.(sal)
