HARIANHALMAHERA.COM– Komisi gabungan DPRD Halmahera Utara sesalkan sikap Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Halut, Mahmud Lasidji dan Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo, dr. Janta Boni. Sebab, keduanya mangkir dari pemanggilan dalam rapat bersama yang digelar kamis (9/11) terkait seputar gaji dokter yang sudah 6 bulan belum dibayar.
Wakil Ketua I DPRD Halut, Hi. Samsul Bahri Umar, mengatakan, sikap tidak hadirnya BKAD dan Direktur RSUD Tobelo dalam rapat itu tentunya membuat mereka sangat kesal, karena tujuan dari rapat tersebut untuk mempertanyakan hak-hak dokter yang belum diberikan.
“Tentu kami sesalkan sikap dua lembaga ini (BKAD dan Direktur RSUD Tobelo,red), karena mangkir dari panggilan kami, semestinya pihak Pemda maupun RSUD Tobelo harus hadir dan menjelaskan kendalanya apa sehingga gaji dokter belum dibayar hingga berbulan-bulan,”katanya.
Informasi yang diterima soal kedua pejabat tersebut tidak hadir lanjutnya, ternyata beralasan ada agenda lain, dimana alasan tersebut dianggap tidak rasional, sebab sebelum dilakukan rapat, sekretariat DPRD Halut sudah melayangkan surat panggilan.
“Hari ini mereka tidak mau datang, namun besok kami akan panggil mereka ulang, jika mereka tidak mau hadir maka patut dicurigai ada apa sehingga mereka tidak mau hadir dalam rapat ini, untuk membicarakan masalah gaji dokter,”ujarnya.
Politisi golkar ini pun ingatkan BKAD dan RSUD Tobelo tidak main-main dengan masalah gaji dokter, karena jika masalah tersebut tidak diselesaikan maka bisa berdampak buruk pada pelayanan kesehatan di RSUD.
“Iya, ini adalah masalah serius dan jangan dianggap enteng oleh dua lembaga ini, jika dokter melakukan mogok maka pelayanan di RSUD akan terganggu,”tandasnya.(sal)
