Halut

Kades Wari Ino Mengaku Sudah Salahgunakan Dana Desa 2018

×

Kades Wari Ino Mengaku Sudah Salahgunakan Dana Desa 2018

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi penyalahgunaan dana desa. (foto: suarapemredkalbar.com)

HARIANHALMAHERA.COM— Kepala Desa Wari Ino Kecamatan Tobelo, Dedi F Ragam mengaku salah. Di hadapan Camat Tobelo, BPD, dan ketua-ketua RT, dia menyebut telah menyalahgunakan Dana Desa (DD) 2018 untuk kepentingan pribadi.

“Saya akan membuat pernyataan berisi kesediaan mengembalikan dana desa yang sudah dipakai,” kata Dedi dihadapan Camat Tobelo Aswin Lahiaro, Ketua BPD Wari Ino Hermas Loleng dan utusan masyarakat, serta perwakilan ketua-ketua Rukun Tetangga (RT).

Dalam pertemuan tersebut, ia mengaku telah menyalahgunakan dana desa tahap tiga tahun anggaran 2018 sebesar Rp 277.423.200.

“Saya akan mengganti dana tersebut secara tunai dan akan diserahkan kepada bendahara desa pada 25 Maret 2019,” ujarnya.

“Jika tiba tanggal jatuh tempo belum dikembalikan, maka saya siap diberhentikan dan mengundurkan diri dengan membuat surat resmi. Saya juga siap diproses secara hukum,” terngnya.

Salah satu masyarakat Wari Ino, Misraim Mitaamok mengatakan, sebelumnya kades juga telah membuat pernyataan pada 4 Maret 2018 akan diselesaikan, tapi ternyata tidak.

“Ini pernyataan kedua. Jika jatuh tempo tidak diselesaikan, maka terpaksa diproses hukum,” kata Misraim Mitaamok, Minggu (24/03).

Sementara itu, Camat Tobelo Aswin Lahiaro saat dikonfirmasi membenarkan adanya surat pernyataan dari Kades Wari Ino, terkait dengan penyalahgunaan dana desa tahun anggaran 2018.

“Memang benar. Ia telah mengaku menyalahgunakan dana desa tahun tahap tiga 2018 dan bersedia mengantinya. Batas waktu pengembalian tanggal 25 Maret ini, jika tidak ia bersedia diproses hukum,” kat Aswin.

Diketahui, total dugaan penyalahgunaan dana desa sebesar Rp 277.423.200. Sumber dana desa tahun anggaran 2018 yang disalahgunakan ini, berasal dari kegiatan tahap dua sebesar Rp 46.705.000 dan tahap tiga sebesar Rp 223.218.200.(fik/cal)

Berikut rincian kegiatan dana desa yang diduga disalahgunakan:

Tahap Dua:
Penguatan modal Bumdes                                  Rp 30.000.000
Pembangunan gorong-gorong                             Rp 9.205.000
Kegiatan lintas sektor                                         Rp 7. 500.000.
Tahap Tiga:
Penghijauan dan pelestarian LH                          Rp 10.994.000
Pengadaan permainan PAUD                               Rp 9.384.900
Pelatihan kelompok tani dan nelayan                   Rp 5.285.000
Penguatan modal Bumdes                                  Rp 120.000.000
Pelatihan pangan                                               Rp 5.667.000
Pelatihan kerja                                                  Rp 20.000.000
Pengelolaan sistem informasi desa                      Rp 11.999.800
Sosialisasi penggunaan dana desa                       Rp 10.397.500
Peningkatan kapasitas Lembaga masyarakat        Rp 15.205.000
Pelatihan hak-hak anak                                      Rp 5.285.000
Pelatihan kader kesehatan dan masyarakat          Rp 9.000.000

Sumber: hasil pertemuan camat, kades, BPD, ketua-ketua RT, dan unsur masyarakat 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *