HARIANHALMAHERA.COM– Gerakan Pemuda (GP) Ansor Halmahera Utara (Halut), Sabtu (18/1) telah menggelar dialog dengan tema “PT. NICO Solusi Kesejahteraan Petani Kelapa”. Kegiatan yang berlangsung di rumah makan ikan nila, Kecamatan Galela Barat itu menghadirkan narasumber Ketua Komisi III DPRD Halut, Janlis G. Kitong, Dr. Mochtar Adam dan Perwakilan dari PT. NICO.
Dialog tersebut turut di hadiri oleh Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Galela Barat dan Camat setempat. Pelaksanaan kegiatan pun berlangsung lancar, aman dan nyaman hingga selesai.
Ketua Komisi III Janlis G. Kitong, dalam paparan materinya mengatakan bahwa sebelum kehadiran PT. NICO di Halut, harga kelapa masih dibawa standar malui dari Rp 3000/kg sampai pada 7000/kg, bahkan disaat itu petani kelapa melakukam aksi protes terhadap Pemda dan DPRD Halut, karena harga kopra anjlok.
“Kita tidak bisa pungkiri bahwa disaat itu petani kopra sempat melakukan aksi besar-besaran, karena masalah harga kopra yang anjlok, dari aksi ini ada korba luka-luka karena terjadi caos saat aksi di depan kantor Bupati Halut,”ucapnya.
Setelah kehadiran PT. NICO menurutnya, mereka telah membeli buah kelapa ini ada persaingan harga antara buah kelapa dengan kopra, sehingga disinilah pendapatan petani mulai meningkat, karena hasil mereka dijual dengan harga cukup memuaskan.
“Dengan situasi saat ini pemerintah tidak tinggal diam, harga kopra coba dimainkan oleh korporasi, namun ada salah satu pengusaha yang juga putra daerah sendiri, coba membangun usaha untuk mengelolah buah kelapa dijadikan sebagai bahan jadi,”ujarnya.
“Pengusaha ini juga medirikan usaha di pulau Bitung untuk membeli buah kelapa dan berhasil, hari ini dirinya kembali ke tanah kelahiran untuk membuka perusahan serta lowongan pekerjaan bagi masyarakat Halut”sambungnya.
Kehadiran PT. NICO di Halut lanjut Janlis, baru berjalan 4 tahun, namun aktifitas produksi dan membeli buah kelapa ini baru 2,5 tahun, diawal produksi PT. NICO tidak berjalan normal karena membeli buah kelapa menggunakan ukuran.
“Pada pertengahan tahun 2024 saya dipamggil oleh menajeman PT. NICO untuk berdiskusi soal pembelian buah kelapa, disitu solusi yang saya berikan perusahan harus membeli buah kelapa harus rata tidak usah dipilih-pilih lagi, ada beberapa kategori kelapa pertama, good, kedua rijek good dan yang ketiga rijek off,”bebernya.
Politisi Demokrat ini menambahkan bahwa kehadiran PT. NICO bisa dilihat saat hari-hari besar ada perusahan yang cukup signifikan ketimbang di tahun 2023 lalu, di tahun 2024 masyarakat memadati pusat Kota Tobelo untuk berbelanja, disinilah perputaran uang cukup besar karena harga comuditi cukup bagus.
“Hal ini juga akan terjadi saat lebaran idul fitri 2025 nanti, karena kesejahteraan masyarakat sudah mulai nampak dengan harga comudity seperti kelapa ini naik secara drastic,”ungkapnya.
Janlis menuturkan bahwa kedepan DPRD dan Pemda Halut akan berembuk untuk mendiskusikan harga buah kelapa yang dibeli oleh PT. NICO maupun perusahan lain, sehingga tidak terjadi permainan harga dipembeli yang ada dibawah.
“Soal harga buah kelepa ini kami sudah pikirkan dan kedepannya kita harus diskusikan untuk membuat perda, agar tidak ada permainan harga yang dilakukan oleh pembeli yang ada dibawah, harganya harus mereta,”tuturnya. (sal)