HARIANHALMAHERA.COM–Setelah salah satu warga di Tobelo terkonfirmasi positif terpapar virus korona (Covid-19), Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara (Halut) langsung menggelar rapat, Senin (20/4). Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan itu.
Mulai dari ketersediaan masker, alat pelindung diri (APD), hingga daya tampung orang dalam pemantauan (ODP) di Hotel Briken, yang kini dijadikan sebagai lokasi karantina terpusat di wilayah Halut.
Bupati Halut, Frans Manery, mengatakan saat ini ketersediaan masker di Tobelo sangat terbatas. Bahkan untuk menampung ODP di hotel Briken dirasa tidak bakalan cukup. Olehnya itu, dia meminta harus ada cadangan lokasi lainnya jika sewaktu-waktu jumlah ODP bertambah.
Disamping itu, Frans juga mengingatkan agar pola makan yang disiapkan di lokasi karantina harus diatur sebaik mungkin.”Tentu agar kondisi mereka tetap fit dan yang terpenting, mereka harus terawasi secara ketat oleh petugas,” tandasnya.
“Juga menjaga jarak, selalu mencuci tangan, dan tetap menggunakan masker setiap keluar rumah. Kalau tidak ada urusan penting, sebaiknya berdiam diri di rumah saja,” tambahnya.
Secara terpisah, Ketua DPRD Halut, Yulius Dagilaha, mengaku dalam rapat tersebut, masing-masing, baik pemerintah daerah maupun tim yang tergabung dalam satuan gugus tugas (Satgas) Covid-19 seakan saling menyalahkan.
“Mereka seperti kurang serius menangani ini. Karena fakta di lapangan saya melihat kinerja tim satgas covid-19 kurang maksimal. Kurang disiplin juga. Jadi saya harap tolong seriuslah sedikit,” tuturnya. (tr-05/Kho)