HARIANHALMAHERA.COM– Yusrin Hasim, seorang mahasiswa Teknik Sipil Universitas Khairun Ternate mungkin tak pernah berpikir akan berpisah dengan kedua orang tua dan adiknya dengan cara yang tragis. Keluarganya tersebut menjadi korban dari ganasnya banjir bandang yang menerjang Desa Rua, Ternate, Minggu (25/08).
Yusrin lolos dari bencana maut itu karena ia sedang tidak berada di lokasi saat kejadian. Ia menceritakan, sedang melaksanakan kegiatan di luar Ternate. “Saat itu saya sedang menjalani KKN di Jailolo Selatan, tepatnya Desa Toniku. Kronologis pastinya saya kurang tahu, tapi yang pasti informasi mengenai kejadian ini pertama saya terima dari saudara dan paman saya yang selamat. Mereka mengatakan kejadiannya begitu cepat, terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul tiga. Dalam sekejap rumah-rumah rata dengan lumpur dan air. Saking cepat dan gelapnya mereka tidak sempat memperhatikan bagaimana air benar-benar mengalir deras dan menerjang rumah. Sehingga sangat sulit untuk menyelamatkan diri saat itu,” terang Yusrin.
Tentu kejadian ini menyisakan luka yang sangat mendalam bagi Yusrin. Tidak mudah baginya merelakan kehilangan satu keluarganya dalam satu malam. Namun beruntung bagi Yusrin, peristiwa ini justru mengantarkannya pada sebuah momentum tak terduga yang terjadi di hidupnya. Yakni diterbangkan ke Tambang Emas Gosowong yang dikelola PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), salah satu tambang terbesar di Maluku Utara dan bertemu langsung dengan Presiden Direkturnya, Haji Robert Nitiyudo Wachjo.
Pertemuan ini seakan menjadi pelipur lara dari segala kesedihan yang menerpa Yusrin. Ia berkesempatan bertatap muka langsung, berbincang, dan menyampaikan seluruh kesedihannya di hadapan Haji Robert. “Pengalaman luar biasa bagi saya dijemput langsung oleh tim NHM dan diterbangkan ke Gosowong langsung dengan Helikopter,” ujarnya dengan penuh takjub. “Saya tidak menyangka Haji Robert begitu baik dan memberikan semua perhatian ini untuk saya. Bahkan menyaksikan betul-betul bagaimana Haji Robert memberi perhatian untuk anak-anak yatim piatu”.
Yusrin kemudian menceritakan bagaimana pertemuan hangat itu berlangsung. Ia mengatakan, Haji Robert menyambutnya dengan pelukan hangat. Lalu memberikan sejumlah uang untuknya sebagai wujud empati, duka cita dan belasungkawa. Tak hanya itu, Haji Robert memberi kesempatan untuk Yusrin menata masa depan bersama NHM. “Pak Haji sampaikan jika saya sudah wisuda nanti bisa bergabung dengan NHM. Tentu saya sangat bahagia dengan penawaran ini. Saya sangat berterima kasih untuk Haji Robert, keluarga besar NHM, jajaran direksi, semuanya”. Bagi Yusrinn, kesempatan bergabung dengan NHM bisa menjadi peluang yang baik untuk menata kehidupan di masa depan. Meskipun sekarang telah berpisah dengan keluarganya, tak membuat Yusrin berhenti melangkah. Ia juga bercerita tentang harapannya yang ingin bisa menempuh pendidikan setinggi mungkin, “bahkan jika bisa sampai S3,” sambungnya.
Selain bantuan langsung dari Haji Robert, Yusrin juga menerima bantuan sejumlah dana hasil donasi dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Musafirin Gosowong yang berkolaborasi dengan DKM Baitul Ridwan Kantor Pusat NHM Jakarta Utara. Donasi ini diserahkan langsung kepada ia dan keluarga di Kantor Kecamatan Pulau Ternate dan lokasi banjir di Desa Rua, Sabtu (07/09). Lagi-lagi rasa syukur luar biasa diucapkan Yusrin atas segala perhatian yang diberikan untuknya.
Yusrin mengutarakan bagaimana keadaannya saat ini, yang masih seringkali diterpa rasa rindu yang menggebu akan kehadiran sosok orang tua dan adiknya. Namun ia juga menyadari bahwa hidup masih harus terus berlanjut. “Rasa sedih pasti masih ada, rasa rindu juga masih sering menghampiri saya. Tapi kini sudah membaik karena saya meyakini orang tua saya dan adik saya mati syahid”. Yang terpenting baginya kini adalah melanjutkan hidup, melanjutkan angan dan cita-citanya. Ia telah mengikhlaskan kepergian keluarganya.(nhm)