HARIANHALMAHERA.COM–Penumpukan sampah di hampir banyak tempat, termasuk di pusat kota, bukan baru pertama kali terjadi. Hal ini diakibatkan akses masuk ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, diblokir oleh pemilik lahan.
Penumpukan sampah ini selain merusak pemadangan, juga mengakibatkan polusi udara. Tidak sedikit warga yang mengeluh karena tidak nyaman harus mencium bau busuk dari sampah yang menumpuk berhari-hari.
Salah satu titik penumpukan sampah terlihat di terminal baru yang berada di Desa Wosia, Kecamatan Tobelo Tengah. Tumpukan membuat warga yang beraktifitas di sekitar terminal harus mencium bau busuk sampah.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Halut Samud Taha saat ini dihubungi wartawan mengaku, proses pengangkutan sampah memang lagi mengalami kendala. Dia menyebut, kendalanya karena akses ke TPA ditutup oleh pemilik lahan. “Memang benar sekarang ini sampah belum bisa diangkut. Rencananya mulai esok akan diangkut,” jelasnya
Dia menyebut, lahan yang saat ini dijadikan TPA masih bermasalah. Namun, soal itu (lahan) bisa ditanyakan langsung ke Dinas perumahan (PUPR). “Persoalan lahan DLH tidak punya kewenangan, yang memiliki kewenangan adalah Dinas Perumahan. DLH hanya pemakai lahan saja,” ujarnya.
Ditambahkan, jalan menuju TPS yang bermasalah sekira 100 meter, sehingga beberapa kali dilakukan pembuangan sampah selalu diboikot pemilik lahan. “Kami sudah beberapa kali melakukan negosiasi, tetapi masih saja terjadi pemboikotan,” terangnya.
Dikatakan lagi, DLH hari ini (kemarin, red) sudah memanggil sopir pengangkut sampah dan sudah dilakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM). Karena rencananya hari ini (kemarin, red) dan besok akan dilakukan pengangkutan sampah karena sudah ada kesepakan pemilik lahan dengan pemda, sehingga sudah bisa dilakukan pembuangan.(cw/fir)
