HARIANHALMAHERA.COM— manajemen Berita Investigasi Nasional bersama oknum wartawan yang sempat diberitakan sebelumnya terkait dengan dugaan pemerasan terhadap salah satu guru SD Alkhairaat I Tobelo akhirnya angkat bicara.
Said Marsaoly, Koordinator Liputan (Korlip) Maluku Utara Berita Investigasi Nasional kepada media ini mengatakan bahwa dirinya tidak melakukan pemerasan sebagaimana disampaikan guru SD Alkhairaat.
“Saya datang di sekolah tersebut (SD Alkhairaat, red) dengan cara baik-baik, saya menawarkan kerjasama pemberitaan dan iklan sekaligus mewawancarai terkait kegiatan ujian di sekolah tersebut,”katanya, rabu (13/7).
Kedatangan ke Tobelo, Kabupaten Halut saat itu menurutnya, bertepatan dengan moment HUT Bhayangkara ke-72 sehingga melakukan liputan di Halut sekaligus menjalin kerjasama dengan berbagai instansi termasuk SD Alkhairaat
“Soal biaya iklan dan koran itu disetujui dengan biaya Rp. 3 juta pertahun. Jadi tidak benar jika saya melakukan pemerasan. Kami menagih biaya iklan yang disepakati bersama,”terangnya.
Hanya saja lanjutnya saat ini korannya belum ada, karena ada kendala pengiriman dari Jawa. “Dan berhubung juga saya ada urusan keluarga, makanya pelanggan banyak yang bertanya-tanya,”tutupnya.(rif)