HARIANHALMAHERA.COM–Lama terdiam, kasus di Puskesmas Salimuli kembali diangkat ke permukaan. Lewat aksi demonstrasi yang dilakukan Himpunan Pelajar Mahasiswa Galela Utara (Hipma Galut) di depan Puskesmas, massa mengungkapkan kekecewaan mereka.
Koordinator lapangan Asbar Kuseke dalam orasinya meminta agar Pemkab Halut segera mencopot Kepala Puskesmas (Kapus) Salimuli dan Kepala Tata Usaha (KTU). Menurutnya selama masa tugas hanya membuat resah masyarakat. “Kami minta Pemkab Halut agar segera mengeluarkan SK pergantian Kapus Salimuli,” koarnya.
Asbar menyebut, berdasarkan hasil advokasi Hipma terkait dengan Puskesmas Salimuli, terdapat beberapa persoalan serius. “Menurut pengkajian kami harusnya sudah diambil tindakan tegas Pemkab Halut maupun pihak kepolisian. Maraknya penjualan obat-obatan yang dilakukan oleh KTU merupakan suatu kejahatan yang tidak bisa dibiarkan. Obat penyakit paru-paru dan kusta, obat tersebut tidak bisa diperjualbelikan,” tegasnya.
Terpisah, Bupati Halut Ir Frans Manery ketika dimintai tanggapan, mengatakan Surat Keputusan (SK) Kapus Salimuli sedang diproses dan akan dipindahkan ke Kecamatan Malifut. “SK Kapus Salimuli sudah diproses dan tinggal menunggu waktu untuk dipindahkan,” jelasnya, Senin (1/11)
Dia mengakui, sudah banyak menerima laporan terkait dengan masalah yang ada di Puskesmas Salimuli. Dan bahwa ada informasi masyarakat akan memalang Puskesmas jika Kapus tersebut tidak diganti, Frans meminta hal itu tidak dilakukan. “Saya hanya meminta agar jangan ada yang melakukan pemalangan puskesmas. Jika dilakukan, maka selamanya saya akan tutup Puskesmas tersebut,” tegasnya.
Bupati berharap agar masyarakat jangan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan karena itu (Puskesmas) menjadi kebutuhan masyarakat bersama. “Sekali lagi, SK pergantian Kapus sudah diproses dan masyarakat harus bersabar agar pelayanan di puskesmas tetap berjalan. Jika sudah di palang, maka segala aktivitas pelayanan kesehatan akan macet dan masyarakat sendiri yang akan kesulitan,” pintanya.(cw/fir)