HARIANHALMAHERA.COM– Dari tanggal 2 hingga 4 Oktober 2024, Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Internasional yang bertajuk “Tunneling and Underground Space for Sustainable Development.” Acara ini berlangsung di Pasteur Convention Centre-Holiday Inn Pasteur dan dihadiri oleh para ahli, akademisi, dan engineer dari berbagai negara yang memiliki kepakaran dalam bidang teknologi terowongan dan tambang.
Konferensi ini diselenggarakan oleh International Tunneling and Underground Space Association (ITA-AITES) bekerja sama dengan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dan Universitas Teknologi Malaysia (UTM). Kegiatan ini bertujuan untuk menjadi sarana advokasi dalam optimalisasi pengembangan ruang bawah tanah serta pengembangan industri terowongan yang aman dan berkelanjutan.
Agenda kegiatan tersebut terdiri Pre-Conference Workshop dengan materi Rock Tunneling, Soft Ground Tunneling yang dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Oktober 2024 dan Technical Session dilaksanakan pada hari Jum’at, 4 Oktober 2024 yang terbagi atas Geology, Geotechnical Investigation, Rock Tunneling, Modelling, Tunnel Analysis, Monitoring, soft ground, water pressure, dan Innovation in Tunneling.
Konferensi ini dibuka oleh Chairman Assoc. Prof. Imam Sadisun dari Institut Teknologi Bandung. Dalam sambutannya, beliau menyambut hangat seluruh hadirin dan memberikan apresiasi atas berbagai penelitian menarik yang akan dipresentasikan pada hari tersebut.
Era Setiawan memberikan presentasi Technical Session pada Jumat, 4 Oktober 2024 di ruang A bidang Geology, Geotechnical Investigation dan Rock Tunneling dengan topik “Ground Control Management Plan in Tunnel Construction.”
“Peserta konferensi terlihat memberikan perhatian khusus pada presentasi dari PT Nusa Halmahera Mineral. Terbukti pada sesi tanya jawab dan peserta dari delegasi India mengajukan 2 pertanyaan yaitu mengenai sistem penyanggaan pada terowongan soft ground pada tambang Kencana dan penanganan high temperature di tambang Toguraci. Seperti diketahui bahwa tambang bawah tanah Gosowong mempunyai karakteristik yang unik dan tidak dimiliki oleh tambang di tempat lain.”jelas Era.
Acara ini turut didukung oleh berbagai organisasi, termasuk Konsorsium MRT Jakarta, Ikatan Ahli Geotek Indonesia (IRMS), Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia, Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (IRDA), dan Masyarakat Geologi Teknis Indonesia (MGTI). Dukungan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak untuk mencapai pengembangan yang berkelanjutan dalam bidang teknologi terowongan dan ruang bawah tanah.
Konferensi ini menjadi platform penting untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi dalam bidang ini. ITA-AITES berharap konferensi ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan industri terowongan dan ruang bawah tanah yang lebih aman dan berkelanjutan di masa depan.(nhm)