HARIANHALMAHERA.COM–Program kesehatan masyarakat menjadi salah satu program utama PT Nusa Halmahera Minerals (NHM). Sebagaimana program CSR tahun 2021, akan menambah 4 klinik baru bertaraf nasional. Selain itu, ada juga bantuan kesehatan dari pribadi Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik PT NHM H Robert Nitiyudo Wachjo.
“Memang perlu dijelaskan lagi, bahwa ada program kesehatan yang dikelola SP yang dananya bagian dari corporate social responsibility (CSR). Tapi ada juga bantuan pribadi Pak H Robert untuk pelayanan kesehatan masyarakat,” kata Manajer SP Hansed Pither Lasa.
Dijelaskan perbedaan kedua program tersebut, selain sumber anggarannya, juga sasarannya. Kata Hansed, program kesehatan lewat CSR dikhususkan bagi masyarakat lingkar tambang. Sementara program kesehatan yang didanai dari pribadi Pak H Robert, itu untuk warga kurang mampu yang tidak hanya di lingkar tambang atau Kabupaten Halut, tetapi umum di wilayah Maluku Utara.
“Meski demikian keduanya dikelola SP. Khusus untuk pelayanan kesehatan warga kurang mampu yang tidak bisa datang berobat ke dokter karena tidak memiliki biaya, sampai saat ini berdasarkan data sudah mencapai 518 orang. Jumlah ini tersebar di wilayah lingkar tambang, Kabupaten Halut, Kabupaten Halbar, Haltim, dan Kota Ternate,” ujar Hansed.
Dalam pelayanan kesehatan ini, tim SP merujuk pasien yang sakit ke beberapa rumah sakit daerah di wilayah Maluku Utara, seperti RSUD Tobelo, RSUD di Halbar dan Haltim, maupun RSUD di Ternate. Untuk pasien dengan kondisi penyakit yang membutuhkan penanganan lanjut, maka dirujuk ke rumah sakit Siloam yang ada di Manado dan rumah sakit Mitra Keluarga di Jakarta.
“Dalam pelayanan kesehatan, untuk orang yang di luar dari Halmahera Utara itu, tim kami yang ada di Ternate yang menjemput. Jadi, mulai transpotrasi hingga pengobatan, semuanya dibiyayai Pak H Robert dan PT NHM. Ini tentunya tidak terlepas dari niat tulus Pak H Robert yang ingin membantu warga miskin, tapi tidak mampu berobat,” kata Hansed.
Seperti pasien Samsudin H Ibrahim dari Desa Bobaneigo yang saat ini sudah berada di IGD RSU Chasan Boesoirie, Ternate, dan sementara dalam penanganan medis. Diagnosa dokter sementara, menurut Hansed yaitu masalah lambung dan saraf. “Karena bapak Samsudin pernah ditabrak 3 tahun lalu, sehingga membuat pak Samsudin lumpuh,” terangnya.
Demikian juga pasien Sulaiman dari Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Karena derita kelumpuhan, NHM harus menggunakan helikopter perusahaan untuk menjemput pasien di Bacan kemudian dibawa ke Ternate. Usai mendapatkan penanganan, pasien kemudian difasilitasi NHM berobat lanjutan ke rumah sakit di Jakarta.
Sementara untuk program kesehatan bagian dari CSR yang dikelola SP, Hansed mengatakan, sebagaimana rapat bersama yang dilakukan bersama pemerintah kecamatan dan desa, PT NHM rencananya akan membangun klinik bertaraf nasional di setiap kecamatan yang ada di lingkar tambang.
“Saat ini baru ada satu klinik atau Puskesmas rawat inap yang sudah dibangun PT NHM di wilayah Kecamatan Kao Barat. Kedepan akan ditambah empat klinik lagi yang akan ditempatkan di Kecamatan Kao Teluk, Malifut, Kao, dan Kao Utara,” beber Hansed.
Melalui program ini (klinik), perusahaan berharap dapat menyentuh seluruh masyarakat yang ada di lingkar tambang dan bermanfaat bagi banyak orang. “Untuk program klinik lahannya sudah disiapkan. Saat ini sedang dalam tahapan menyiapkan izin-izin untuk legalitasnya, setelah itu mulai pembangunan,” katanya, sembari berharap dukungan penuh dari seluruh masyarakat lingkar tambang.(tr-05/fir)