HARIANHALMAHERA.COM–Di masa normal, pasien yang sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, sangat sulit mendapatkan stok darah. Rumah sakit tidak memiliki gudang penyimpanan darah, sehingga pasien menaruh harapan pada relawan.
Kini di masa pandemic covid-19, kebutuhan akan darah lebih sulit lagi. Program vaksinasi dijadikan alasan bagi sebagian orang untuk istirahat mendonorkan darah.
Kepala Markas PMI Halut, A. Rahman Tjreni membenarkan situasi pandemic dan program vaksinasi membuat banyak orang belum mendonorkan darahnya. “Krisis ketersediaan darah di Halut sudah lama. Salah satu penyebab karena kita belum memiliki fasilitas penyimpanan darah dalam waktu yang lama,” ujarnya.
Dia mengakui, markasnya selalu menjadi tempat bagi keluarga pasien untuk menanyakan stok darah. Hanya saja, markas PMI saat ini tidak pernah menyimpan darah donor. “Markas ini saja hanya sewa, bagaimana kita memiliki fasilitas penyimpanan darah donor. Tentunya, ini juga saya harap menjadi perhatian pemerintah,” akunya.
Sebagaimana pengalaman wartawan Koran ini saat mendonorkan darahnya, bahwa rumah sakit, tepatnya bagian transfusi darah, masih membatasi donor darah sesuai kebutuhan pasien berdasarkan permintaan dokter. Hal ini akibat keterbatasan anggaran untuk penyediaan kantong darah dan belum memiliki fasilitas penyimpanan darah.(tr-05/fir)