HARIANHALMAHERA.COM– Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Utara (Halut), selasa (20/6) kembali memanggil Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Halut, Ikram Baba, lantaran merasa penasaran terhadap pekerjaan proyek jembatan Ake WKO II tahun anggaran 2023, tepatnya di Desa Wosia, Kecamatan Tobelo Tengah. Sebab, proyek dengan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar itu dituding tidak sesuai fisiknya.
Kecurigaan itu lantaran saat dilakukan peninjauan pekerjaan beberapa waktu ternyata tidak sesuai nomenklaturnya, dimana realisasi proyek jembatan tersebut bukan untuk membangun baru melainkan hanya rehab saja, namun kenyataan dibangun baru sehingga itu pemanggilan Kadis PUPR Halut tersebut untuk dimintai penjelasan.
Ketua Komisi III DPRD Halut, Sahril Hi. Rauf, mengatakan, dalam pertemuan bersama PUPR Halut ternyata menyampaikan bahwa pekerjaan jembatan itu benar-benar hanya perbaikan akan tetapi ada pekerjaan tambahan berupa membuang batu-batu di dalam kali.
“Memang kami komisi III penasaran dengan anggaran perbaikan jembatan ini, karena terlalu besar, tetapi mereka mengatakan bahwa ada satu item program yang akan di lakukan, mereka rencana membuang batu ke arah hulu sepanjang 100 meter, ini tidak masuk dalam nomenklatur, ini juga sebelumnya tidak ada,”katanya.
“Kenapa PU tidak fokus saja untuk memperbaiki jembatan yang rusak, secara tiba-tiba ada program semacam ini dimunculkan, jika hanya memperbaiki jembatan saja kami pikir dengan anggaran sebesar 1,4 miliar ini sangat besar, dengan kerusakan fisik yang ada itu sangat kecil, jika itu perlu penjelasan kembali maka kami minta agar dijelaskan kembali, agar pekerjaan ini hanya fokus pada perbaikan,”sambungnya.
Poltisi Hanura ini menambahkan bahwa realisasi proyek ini t apakah sudah sesuai perencanaan atau tidak, karena perbaikan jembatan dan pembuatan rabat ini apakah sudah sesuai perencaan awal atau tidak sehingga itu perlu diminta dokumen-dokumen untuk memastikan dua kegiatan yang akan dilaksanakan pada perbaikan jembatan tersebut.
“Rencana pembuatan rabat atau batu yang akan disusun tersebut akan di isi pasir, kita juga belum tau kedalaman pasir itu berapa meter, karena anggaran ini terlalu besar maka kami akan intens melakukan pengawasan, karena kami anggap angaran sebesar ini jika hanya di lakukan perbaikan maka sisanya masih besar,”ungkapnya.(sal)