HARIANHALMAHERA.COM– Proses Pencoklitan data pemilih untuk pada pemilu tahun 2024 menggunakan E-Coklit yang dilakukan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantralih) rupanya memiliki banyak kendala. Seperti yang terjadi di Kecamatan Galela Utara (Galut), yang mana sering terjadinya pemadaman listrik yang tidak menentu sehingga berdampak pada jaringan internet tidak normal.
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) setempat pun mengeluh pelayanan listrik yang sering padam tersebut. Fahrul Siu, Ketua PPK Galut, mengatakan bahwa proses coklit di wilayah Galut sangat terganggu dengan kondisi listrik yang sering padam, sebab pelaksanaan tahapan pemilu 2024 saat ini sangat bergantung pada layanan teknologi.
“Kami di wilayah pesisir yakni Galela Utara dan Loloda Utara sangat kewalahan, apalagi proses coklit pada pemilu 2024 ini menggunakan e-coklit, karena pelayanan listrik sering padam tidak teratur,”katanya, selasa (28/2).
Dia pun meminta PLN Persero cabang Tobelo agar lebih serius dalam penanganan masalah krisis listrik di Galut dan sekitarnya. Selain itu lanjutnya, meminta Dinas Kominfo Pemkab Halut untuk ikut perhatian terhadap kondisi kebutuhan masyarakat setidaknya perhatikan pelayanan umum salah satunya jaringan telkomsel
“Listrik, jaringan Telkomsel dan internet adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan, sebab sudah menjadi kebutuhan masyarakat di era digital ini, maka dari itu saya meminta keseriusan semua pihak, dimana hal ini juga demi terwujudnya kesuksesan pemilu 2024 yang berintegritas,”ujarnya.
Kondisi tersebut juga diakui Sekretaris Camat (Sekcam) Galut, Yosafat Kotalaha, bahwa di wilayah Galut hingga Lolut hampir tiap hari terjadi pemadaman listrik yang tidak teratur.
“Kami meminta keseriusan pihak terkait untuk mengatasi masalah ini, mengingat saat ini tahapan pemilu sudah berjalan,”pungkasnya.(rif)