HARIANHALMAHERA.COM–Keinginan pemekaran daerah otonom baru (DOB) Kabupaten Kao Raya terus diwacanakan ulang sejumlah elemen masyarakat lingkar tambang.
Sukitman Asgar, dosen Tata Negara Universitas Hein Namotemo (Unhena) yang juga warga Kao, ikut memberikan tanggapan.
Menurutnya, DOB Kao Raya menjadi kebutuhan penting yang perlu diseriusi karena DOB ini dipastikan masyarakat di lima Kecamatan seputar lingkar tambang NHM bisa sejahtera secara ekonomi, berkemajuan secara SDM, dan tangguh, serta berkadilan di bidang SDA. “Perjuangan pembentukan DOB Kao Raya adalah harga mati dan momentum yang pas ketika kedatangan presiden dalam rangka meresmikan Bandara Kuabang,” katanya.
BACA JUGA : 4 Adat Dorong Pemekaran Kao Raya
Menurut Sukitman yang juga tokoh pemuda Kao, walapun saat ini sedang dalam status moratorium DOB, namun semangat mendorong pemekaran sudah harus kembali dikobarkan sebagai tanda keseriusan untuk realisasi Kabupaten Kao Raya. “Jadi sambil menunggu pencabutan moratorium tentunya kita harus benar-benar mempersiapkan segala perangkat dan kesiapan adminitratif lainnya termasuk batas wilayah,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Sukitman, masyarakat lingkar tambang khususnya di kecamatan Kao Teluk akan konsolidasi pembentukan tim khusus untuk menyikapi batas wilayah, yaitu 6 desa yang sampai detik ini masih berpolemik, padahal secara regulasi sudah tuntas. “Kami tidak libatkan pemerintahan di dalam urusan ini. Langkah kami ini adalah Inisiatif masyarakat untuk memperjuangkan agar 6 desa segera terselesaikan untuk mempermudah menuju DOB Kao Raya,” tandasnya.(dit/fir)