HARIANHALMAHERA.COM– Kehadiran Haji Romo Nitiyudo Wachjo di PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) setelah mengambil alih saham dari tangan Nwecrest, telah merubah seluruh sector kehidupan masyarakat lingkar tambang yang tersebar di lima Kecamatan, yakni Kao Teluk, Malifut, Kao, Kao Utara dan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara hingga secara luas Maluku Utara.
Hal itu disampaikan langsung oleh Jamal Dodego, tokoh masyarakat Loloda juga pendiri Yayasan Al Misbach. Kepada awak media ini, Jamal, pun menuturkan bahwa secara umum metode aktivitas PTNHM yang sebelumnya dikuasai orang asing memang terkesan jauh dengan masyarakat lingkar tambang, namun kini NHM ditangan sosok dermawan berhati lembut yang disapa Pak Haji Robert, semua stigma buruk tersebut telah di ‘sulap’ beliau menjadi perusahan yang tak sekedar dekat dengan masyarakat tetapi menjadikan sebagai mitra perusahan, bahkan lebih dari itu yaitu masyarakat lingkar tambang sebagai keluarga PTNHM.
Bukti PTNHM dan Haji Robert lanjutnya, sangat perhatian dan peduli terhadap kehidupan masyarakat adalah telah mencetuskan terobosan yang luar biasa berupa sajian program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat mulai dari program bedah rumah bagi keluarga kurang mampu, PPM, santunan untuk para janda, duda, lanjut usia (lansia), anak-anak yatim, yatim piatu hingga yang paling berkesan yaitu program kesehatan gratis bagi orang sakit dari keluarga tidak mampu.
Terobosan yang disajikan Haji Robert tersebut menurutnya, tentu implentasi dari mottonya ‘Menambang Dengan Hati, Niat Untuk Illahi’, dimana slogan tersebut bermakna bahwa dalam melakukan aktivitas perusahan cenderung mengaju pada perintah Allah SWT, yang mana selain menjaga kelestarian lingkungan hidup juga sisipkan sedekah dari hasil produksi untuk masyarakat serta daerah.
“Bagi saya pribadi, sosok Haji Robert adalah manusia yang memiliki kecerdasan spiritual keagamaan yang sangat tinggi dan mumpuni, hal ini kita bisa lihat dari kegiatan membangun rumah ibadah masjid, musholah, TPQ, pondok pesantren dan madrasah termasuk gereja. Hal ini dilakukan bukan hanya di lingkar tambang tetapi juga se Kabupaten Halmahera Utara hingga lebih luas diluar Maluku Utara pun beliau bangun, misalnya ada sebuah masjid di daerah Amurang Provinsi Sulawesi Utara telah beliau bantu,”katanya, Kamis (1/6).
“Termasuk di Desa Salube, Kabupaten Halut, beliau bantu pembangunan masjid AL HABIB HUSEIN ALBAAR dua lantai dari titik nol dan saat ini pekerjaannya hampir selesai, karena sudah mencapai 70% untuk lantai satu. Selain rumah ibadah, beliau juga memberikan support terhadap kegiatan keagamaan dimana-mana, seperti di wilayah Loloda, beliau membantu kegiatan Festival Alqur’ an,”sambungnya
Haji Robert menurutnya, sosok manusia yang memiliki kecerdasan sosial yang sangat tinggi, sebab orang yang berduit tapi tidak semua orang mau melakukan hal seperti beliau. Bahkan sebagai seorang muslim lanjutnya, Haji Robert adalah manusia yang sangat menghargai para Habib, Hal ini bisa di lihat bahwa salah satu motivasi beliau dalam membangun masjid di Desa Salube, karena beliau sangat menghargai sepak terjangnya Habib Husein Albaar yang dengan susa payah menyebarkan agama dan membangun masjid.
“Haji Robert juga memiliki jiwa toleransi yang tinggi, hal ini bisa kita lihat, dalam membangun rumah ibadah, bukan saja Masjid tapi gereja beliau juga bantu, maka apapun anggapan dan isu soal Haji Robert, bagi saya dan beliau adalah orang baik, harta yang beliau miliki di nikmati orang lain, harta yang beliau miliki beliau mampu menolong agama Allah, harta yang beliau miliki dapat mengangkat derajat orang lemah,”pungkasnya.(dit/rif)