HARIANHALMAHERA.COM–Progam Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Supu, Kecamatan Loloda Utara, sedang menjadi sorotan. Pemerintah desa melakukan pergantian penerima BLT dengan alasan sudah hampir dua tahun selalu menerima.
Alasan pergantian penerima BLT menjadi polemik. Karena ada kriteria sebagai penerima bantuan sosial (bansos) yang sudah diatur pemerintah. Salah satunya keluarga miskin. Dinilai, jika benar masih ada keluarga miskin yang belum tercover oleh pemerintah pusat, harusnya diakomodir oleh daerah.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Wenas Rompis, membenarkan bahwa memang betul ada pergantian penerima BLT di Desa Supu. Dia menilai pergantian oleh Pemerintah Desa (Pemdes) bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), sudah sesuai prosedur karena telah melakukan musyawarah bersama.
“Masyarakat yang menerima BLT yang diganti itu karena sudah hampir 2 tahun menerima menerima bantuan tersebut. Soal pergantian itu bukan masalah karena Pemdes menggantinya melalui musyawarah,” ucapnya.
Lanjut Wenas, penerima BLT terbanyak itu ada di Desa Supu. Sebagian BLT juga belum diberikan kepada yang berhak. Sudah satu bulan masyarakat belum menerima BLT. Dia berharap masyarakat tetap tenang karena BLT akan tetap diberikan. “Untuk penerima bantuan BLT terbanyak itu ada di desa Supu, dan itu sebagian masyarakat yang menerima juga belum diberikan,” jelasnya.
Wenas juga menyebut, nama-nama pengganti yang sudah ditetapkan telah dimasukkan ke DPMD dan sudah sesuai dengan kriteria. “Ketika pergantian tidak melalui musyawarah, itu yang masalah karena bisa dikomplain oleh masyarakat. Apalagi penerima tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan dalam persyaratan,” pungkasnya.(cw/fir)
