HARIANHALMAHERA.COM–Lusiana Masambe, Pejabat Kepala Desa Pelita, memberikan klarifikasi terkait adanya tudingan dugaan penggelapan Dana Desa (DD). Dia secara terbuka menjelaskan terkait DD yang kini diributkan masyarakat.
“Benar Rp 30 Juta anggaran 2019 untuk swadaya pengadaan kacang tanah dan bawang merah, namun saya sudah belikan mesin sensor dan juga dipakai untuk pemilihan BPD (Bandan Permusyawatan Desa) Pelita,” kata Lusiana.
Dia jugha menjelaskan terkait proyek Jalan Tani. Menurutnya, anggaran untuk proyek itu sudah diserahkan kepada Doglas Bicara selaku kontraktor. “Hanya saja kontraktor masih memiliki pekerjaan lain yang belum selesai di Desa Jere. Karena itu belum terlaksana,” ujarnya kepada wartawan.
Selain itu, Lusiana menjelaskan pelaksanaan pembangunan jalan setapak. Menurutnya pekerjaan masih tetap dilakukan hingga terselesaikan. “Memang itu (jalan setapak) belum selesai, tapi tetap dikerjakan. Semen juga masih ada,” terangnya.
Sebelumnya, DD Pelita oleh masyarakat menginformasikan bahwa pasca pemberhentian sementara kepala Desa Pelita, Hengki Budiman, dan diganti Lusiana Masambe sebagai Pejabat (PJ) Kepala Desa, pada November 2019 hingga saat ini, berbagai proyek pembangunan dan pemberdayaan anggarannya sudah tidak jelas.
“Penjabat masuk itu November 2019 dan untuk anggaran tahun 2020 pembangunan jalan tani Rp 389 Juta sudah dicairkan, namun pembangunan fisiknya belum ada sama sekali,” beber warga.
Demikian pula pembangun jalan setapak dengan anggaran Rp 130 juta, pekerjaannya memang jalan, namun tidak terselesaikan. Bukan hanya dua proyek jalan tersebut, anggaran swadaya masyarakat untuk pengadaan kacang tanah dan bawang merah senilai Rp 30 Juta, juga tidak terlaksana.(san/fir)