HARIANHALMAHERA.COM– persitiwa bunuh diri dengan cara gantung diri kembali terulang lagi di Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Kini, tepatnya pada Kamis (3/4) sore atau sekira pukul 17.00 WIT, telah dilakukan aksi nekat akhiri hidup dengan cara tersebut oleh seorang pria berinisial YSM (23) alias Yofandris, di Desa Togawa, Kecamatan Galela Selatan (Galsel), Kabupaten Halut.
Jasad korban ditemukan pertama kali oleh istri korban sendiri, saat masuk ke kamar dan melihat korban sudah tak bernyawa dengan posisi tergantung dan tali terlilit di leher.
Informasi yang dihimpun dari keluarga korban dan keterangan kepolisian, ternyata aksi bunuh dini tersebut berawal dari teguran ibu kandung korban, yaitu “kalo pigi kobong, jang kase kadara kalao anak itu, karna anak itu p badan tara sanang kong (kalau pergi kebun, jangan bolak balik membawa anak, karena anak itu tidak sehat)”. Diduga ucapan itu membuat korban merasa tersinggung sehingga nekat gantung diri.
Sebelumnya, ibu korban berada di dapur untuk memasak, sementara korban dan istri yang baru pulang kebun tengah rehat di ruang tamu. Tiba-tiba ibu korban menyampaikan kalau kekebun tidak perlu membawa anak, karena anak mereka dalam kondisi kurang sehat. Usai dengar ucapan tersebut, korban pun tanpa bicara langsung berdiri lalu masuk ke kamar.
Ibu korban kemudian bertanya kepada istri korban, dimana korban lalu dijawab bahwa sedang tidur di kamar. Namun, saat istri korban menyusul ke kamar lantaran sempat mendengar seperti benda yang jatuh, ternyata begitu masuk melihat korban sudah dalam keadaan tergantung dengan seutas tali dileher korban.
Keluarga korban pun panik hingga mencoba menyelamat korban dengan menurunkan korban lalu dibawa ke RSUD Tobelo. Namun, korban dikabarkan sudah meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit.
Kapolsek Galela, Iptu Maks Manolang, membenarkan adanya kasus bunuh diri tersebut. Kepada awak media, Iptu Maks, mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi, yang mana dugaan sementara korban gantung diri lantaran tersinggung dengan teguran ibu korban sendiri.
“Diduga korban gantung diri, karena tidak terima di tegur oleh ibunya. Jadi korban masuk ke dalam kamar dan langsung melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri mengunakan seutas tali berukuran 10 inci dengan panjang sekitar 2 meter,”katanya.
Ibu korban menurut Kapolsek Galela, sempat mengira bahwa korban bersama istrinya bertengkar lantaran mendengar bunyi benda jatuh di dalam kamar, yang ternyata korban bunuh diri.
“Istri korban berteriak histeris karena melihat korba sudah dalam keadaan tergantung dengan seutas tali di leher. Mendengar suara istri korban, ayah korban datang dan langsung memotong tali untuk menurunkan korban yang tergantung. setelah diturunkan korban langsung dibawah menggunakan mobil avanza memuju RSUD Tobelo untuk penanganan medis. Namun sampainya di RSUD Tobelo pihak dokter menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia, sehingga dikembalikan ke keluarga untuk dimakamkan”jelasnya.(sal)