HARIANHALMAHERA.COM–Selain pekerjaan proyek talud di Desa Kapa-Kapa Kecamatan Loloda Utara (Lolut) yang diduga asal jadi, ternyata komisi III DPRD Kabupaten Halmahera Utara juga mencium aroma tak sedap pada realisasi proyek ruang tunggu pelabuhan ferry Gorua, Kecamatan Tobelo Utara. Untuk memastikan realisasi proyek dari Dinas Perhubungan (Dishub) tersebut, rabu (6/7), para wakil rakyat pun melakukan peninjauan ke lokasi.
Alhasil, dalam peninjauan tersebut telah menemukan pekerjaan pada plafon tidak beres alias sudah mulai rusak, padahal belum lama dikerjakan. Tak hanya itu, pekerjaan lampu penerangan jalan pun belum tuntas diperbaiki.
Komisi III DPRD Halut, Sahril Hi. Rauf, mengatakan, setelah kunjungan ke pelabuhan ferry Gorua dan menumkan adanya pekerjaan proyek yang bermasalah maka dalam waktu dekat akan dilakukan pemanggilan terhadap pihak rekanan dan Dishub Halut untuk diminta penjelasan seputar proyek tersebut. “Kami akan cepat mungkin jadwalkan pemanggilan terhadap Dishub untuk meminta keterangan soal perencanaan proyek ini (ruang tunggu pelabuhan ferry Gorua,red) dari awal hingga saat ini,”katanya
Soal lampu jalan di areal pelabuhan yang sebagian tidak berfungsi setelah dikerjakan lanjut politisi Hanura ini, dari hasil keterangan yang dihimpun sementara, ternyata rekanan beralasan belum selesai pekerjaan sehingga belum diaktifkan secara keseluruhan. “Nanti kita akan lihat spek pekerjaannya, cakupannya apa saja jadi kami akan pastikan itu,”ujarnya.
Menurutnya, untuk mencari tahu secara detail pekerjaan proyek ruang tunggu itu tentu dibutuhkan kajian lebih mendalam. “Fasilitas ruang tunggu dan lampu penerangan ini sebagiannya belum selesai, ini yang menjadi masalah. Namun saya harap proyek ini selesai tepat waktu dan kwalitas pekerjaan harus sesuai dengan perencanaan,”ungkapnya.(sal)