HARIANHALMAHERA.COM–Perkembangan covid-19 di Kabupaten Halut cukup mengkhawatirkan. Makin meningkatnya jumlah pemeriksaan (swab) covid-19, makin banyak kasus positif yang terdeteksi. Hingga pekan kemarin, sudah 212 kasus positif.
Jumlah ini meningkat drastis dari sejak beroperasinya lab RT PCR pada awal Januari. Mulai dari angka 39 kasus positif, kemudian meningkat menjadi 101 kasus, kini sudah 212 kasus. “Dari hasil swab PCR Rumah Sakit Tobelo, yang positif sudah 212 orang. Lima di antaranya meninggal dunia dan yang sembuh sudah 26 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Halut, Muhammad Tapi Tapi.
Perkembangan kasus covid-19 ini, rupanya menjadi perhatian serius Presiden Direktur yang juga pemilih PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) H Robert Nitiyudo Wachjo. Selain konsisten membantu pemerintah menangani pandemi, membantu pengadaan laboratorium RT PCR, kini PT NHM berupaya menambah satu laboratorium RT PCR lagi.
Rencana itu terungkap dari forum silaturahmi H Robert, sapaan Presdir PT NHM itu, dengan camat dan fketua forum kepala desa lingkar tambang pada Selasa (9/2). Dalam pertemuan itu, H Robert mengungkapkan kegelisahannya tentang pandemi yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.
“Untuk memudahkan test covid, saya juga berencana untum mengadakan lab RT PCR khusus untuk masyarakat lingkar tambang. Nantinya kehadiran lab di lingkar tambang akan memudahkan masyarakat untuk menjangkaunya,” ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, untuk membangun lab RT PCR membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Seperti lab PCR di Tobelo, di luar bangunan yang memang sudah disediakan pemerintah, anggaran yang dikeluarkan untuk lab sekira Rp 5-6 miliar. Jumlah itu baru perhitungan alat dan perlengkapan lab dan meubeler. Belum termasuk Insentif dokter, tenaga analisis, cleaning services, dan satpam.(tr-05/fir)