HARIANHALMAHERA.COM–Setiap tahun di 1 Desember selalu diperingati Hari AIDS Sedunia. Tema yang diangkat setiap tahun berbeda. Tahun ini lebih ke arah harapan akan akses kesehatan yang adil dan merata bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Halut, dr Doto Ray Ray memberikan beberapa pesan bagi masyarakat Halut. Menurutnya, pasien jangan dijauhi, yang dijauhi itu penyakitnya. Jangan dihina, didiskriminasi. Saling merangkul pasien, memberikan motivasi dan edukasi, sehingga bisa kembali menjalani hidup.
Soal pemerataan pelayanan kesehatan, untuk instansi pelayanan menurutnya sudah menerapkannya. Seperti pengobatan gratis, di rumah sakit maupun di semua Puskesmas yang ada. “Untuk pemeriksaan pun tidak dikenakan biaya. Bagi yang ingin memeriksa, silakan mengakses pusat kesehatan masyarakat (PKM) terdekat,” ujarnya.
Mantan Kepala Puskesmas Tobelo ini kembali mengingatkan, ancaman penyebaran virus HIV di Halut masih terbilang tinggi. Dia menyebutkan, untuk Halut setiap bulan rata-rata mendapatkan 5 -12 kasus. Tercatat sampai September 2021 sebanyak 897 kasus. Pasien dalam perawatan sebanyak 329 orang. Rinciannya 208 dewasa dan 21 anak-anak. “Dari keseluruhan kasus, tidak semuanya kasus lokal. Banyak kasus impor,” terangnya.
dr. Ray Ray menambahkan bahwa meningkatnya angka kasus HIV/AIDS di Halut karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS, lebih khususnya anak remaja tentang kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
Pengetahuan kesehatan reproduksi yang dimaksud, lanjutnya, adalah terkait bagaimana cara melindungi diri dari perilaku seksual berisiko (seks bebas, narkoba suntik), pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual (PMS), dan seputar HIV AIDS.
“Meningkatnya kasus HIV AIDS di Halut ini karena minimnya sosialisasi terhadap masyarakat terutama anak muda, penyembuhan kasus tersebut membutuhkan waktu yang sangat panjang, dan butuh sosialisasi yang tepat,” jelasnya.
Dalam mengatasi permasalahan ini, perlu kolaborasi dan sinergitas antara dinas dan instansi terkait, tetapi yang lebih terpenting adalah peran orang tua dalam membimbing dan mengarahkan anak-anak sehingga terhindar dari bahaya penyakit HIV AIDS.
Pihaknya meminta agar peran Pemkab Halut dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan menangani kasus HIV AIDS ini harus lebih serius, agar kesadaran generasi muda saat ini tidak lagi cenderung melakukan seks bebas. “Kami meminta agar Dinkes Halut juga harus berperan aktif untuk menangani kasus seperti ini, agar bisa berkurang dan kedepannya tidak lagi terjadi kasus sebanyak ini,” harapnya.(tr-05/fir)