HARIANHALMAHER.COM-Sebanyak 9 Kepala Keluarga (KK), di Desa Mede, Kecamatan Tobelo Utara, Halmahera Utara (Halut), menunggu realisasi rumah parmanen yang dijanjikan Pemda. Apalagi, rumah sementara yang ditinggali kondisinya makin memprihatinkan akibat dimakan usia.
Elfis Wowa mengaku, waktu itu, mereka dijanjikan cuman setahun menempati rumah sementara. Setelahnya, akan dibangun rumah parmanen oleh Pemda setempat. Namun, pas batas yang ditentukan itu sampai, tidak ada lagi tindak lanjut.
“Kecewa pasti ada. Apalagi, kami dibiarkan sudah bertahun tahun tinggal disini, mana dinding rumahnya berangsur mulai bocor,”Keluh Elfis. Sabtu (07/09).
Ditambahkan, Mantan Ketua Pemuda Jemaat Bethania Mede, Trisno Itje bahwa dirinya sangat menyesalkan sikap Pemda. Terutama, mengenai minimnya perhatian terhadap korban dilanda banjir yang kesulitan soal tempat tinggal.
Trisno juga menyampaikan, dalam waktu dekat mereka akan menggelar aksi dalam rangka mempertanyakan kejelasan janji yang dilontarka saat itu.
“Tentunya kami sudah bosan menanti realisasi janji dimaksud. Yang jelas pada aksi nanti, kami bisa bertatap muka dan mendengar langsung kejelasan, nasib 9 KK tersebut,”tegasnya. (Sandro/mt)