HalutMaluku Utara

RSUD Tobelo Dikabarkan Krisis Obat Fibrinolitik

×

RSUD Tobelo Dikabarkan Krisis Obat Fibrinolitik

Sebarkan artikel ini
RSUD Tobelo

HARIANHALMAHERA.COM– keluhan para tenaga kesehatan (Nakes) kontrak terhadap tunggakan gaji hingga tunjangan sepertinya baru secuil aib yang dilakukan manajemen RSUD Tobelo. Sebab, kali ini dugaan borok tata kelola RSUD negeri Hibualamo itu kembali mencuat pada ketersediaan obat-obat, dimana salah satu obat vital, yaitu fibrinolitik dikabarkan kerap kosong ditengah banyaknya pasien serangan jantung.

Dugaan krisis obat di RSUD Tobelo itu diakui langsung oleh salah seorang dokter dihadapan Gubernur Malut, Sherly Tjoanda Laos, saat melakukan kunjungan ke RSUD Tobelo, baru-baru ini.

Didepan Gubernur Chantik, dokter tersebut pun menyampaikan bahwa RSUD Tobelo kerap menerima pasien dengan gejala serangan jantung, namun pihaknya terkadang tidak mampu memberikan penanganan medis secara optimal karena ketiadaan stok obat tersebut.

“Obat ini sangat vital, harus tersedia di RSUD. Hampir setiap pekan ada 10 pasien datang dengan gejala serangan jantung, namun kami tidak bisa berbuat banyak,”ungkap salah seorang dokter tersebut di hadapan Gubernur Malut.

Menangapi keresahan dokter RSUD Tobelo itu, Gubernur Sherly, langsung menyampaikan keprihatinan atas kondisi tersebut. orang nomor satu Pemprov Malut ini pun menyayangkan kurangnya perhatian terhadap ketersediaan obat krusial di RSUD Tobelo, yang notabenenya pernah meraih akreditasi Paripurna dari Survey Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS).

“Mestinya predikat SNARS mencerminkan standar layanan tertinggi. Tentu saya sangat terkejut, rumah sakit yang sudah terakreditasi paripurna justru lalai memastikan ketersediaan obat penting seperti ini. Ini bukan hanya soal standar pelayanan, tapi menyangkut nyawa manusia,”katanya.

Gubernur Shery, meminta pihak rumah sakit segera meninjau ulang sistem pengadaan obat serta memastikan ketersediaannya, khususnya untuk kasus-kasus kedaruratan seperti serangan jantung.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari manajemen RSUD Tobelo mengenai tindak lanjut atas persoalan ini. Namun kondisi tersebut menambah daftar tantangan yang dihadapi layanan kesehatan di daerah, terutama dalam menjamin akses obat bagi masyarakat dengan penyakit kronis.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *