HARIANHALMAHERA.COM-Sampah kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),menumpuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo, Halmahera Utara (Halut). Diketahui,sampah itu, sudah bertahun tahun, seolah dibiarkan begitu saja. Menurut Sekretaris RSUD Said Kudo, saat ini RSUD menghasilkan limbah B3 sebanyak, 27 ton pertahunnya. Artinya, RSUD hasilkan Satu meko (Jenis Karung dengan bahan plastik tebal), sampah medis dalam 4 hari. Dan berat per mekonya 300 Kg. Berarti, dalam setahun menghasilkan 90 meko dengan berat 27 ton pertahunnya.
“Memang kami akui sampah yang begitu banyak, namun kami belum punya alat pemusnah sampah. Seperti, Incinerator (alat pemusnah sampah B3),” Terang Said. Selasa, (30/07).
Dengan begitu, Ia mengaku, pihaknya harus bekerjasama dengan pihak ketiga dari Surabaya. Sehingga, sejumlah limba medis itu harus dikirim ke sana menggunakan Kontainer. Biayayanya Rp 80 juta per kontainer. Sementara itu, berbeda seperti yang disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Halut, Samud Taha. Ia mengaku, pihak RSUD belum sama sekali menemukan pihak ketiga. Padahal, daya tampung sampah medis sudah melebihi kapasitas.
“Masalah ini sudah kami diskusikan dengan Direktur RSUD. Hanya saja belum ada solusinya,”pinta Samud ketika dikonfirmasi di Kantor Bupati Halut. (*)