TOBELO – Sampai saat ini, tim satuan gugus tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Halmahera Utara (Halut), terus menelusuri jejak aktivitas pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial Mr. Z.
Selain mengevakuasi keluarganya ke lokasi karantina terpusat di Hotel Bryken, tim Satgas juga mencari orang yang terkontak langsung dengan pasien selama lima hari berada di Tobelo.
Dari penelusuran Harianhalmahera.com di lapangan, terungkap jejak aktivitas Mr.Z selama lima hari di Tobelo tidak hanya berjualan di Pasar Rawajaya, Tobelo, tetapi sudah berkelana ke beberapa desa di seputaran Tobelo dan berkontak fisik dengan warga setempat.
Orang dekat pasien hingga warga yang mengenalnya menyebutkan, setelah tiba di Tobelo, Mr.Z bersama keluarganya langsung beraktivitas seperti biasa.
Mereka disebut berbaur dengan warga hingga sempat melaksanakan ibadah salat berjamaah di Masjid Al. Muhajirin, Desa Rawajaya. Bahkan Mr.Z sempat membawa istrinya pergi berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tobelo.
Salah satu personil Satgas Covid-19 Halut menuturkan, bahwa pihaknya sudah menelusuri riwayat perjalanan Mr.Z dan keluarganya selama berada di Tobelo.
Alhasilnya, orang yang terkontak dengan pasien maupun keluarganya, langsung dikarantina terpusat dengan status orang tanpa gejala (OTG).
”Kami sudah evakuasi orang-orang yang terkontak dengan Mr.Z, baik itu sopir maupun tenaga medis yang sempat memeriksa kesehatan istri Mr.Z,” kata personil tersebut yang enggan disebutkan namanya.
Langkah itu, kata dia, untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus. Sebab istri dan anak Mr.Z sudah dicurgai terdeteksi gejala Covid-19.”Ini langkah cepat untuk mengatasi sebelum meledak luas,” ujarnya.
Tidak hanya Mr. Z, lanjut personil tim Satgas Covid-19 itu, istri dari sopir yang antar jemput Mr. Z pun dievakuasi.”Istri dari sopir pengantar Mr.Z ternyata tenaga medis di Puskesmas Tobelo,” ungkapnya.
“Jadi orang yang kontak dengan istri sopir pun sudah dikarantina. Tapi mereka ditempatkan di lokasi yang sudah disediakan khusus untuk medis, yaitu Hotel Aston Vila,” terangnya.
Sekteraris Daerah Halut, Fredy Tranjuda, saat berbincang bersama sejumlah awak media dan anggota DPRD Halut usai sidang paripurna, mengatakan saat ini Pemda Halut sedang berupaya mencari tempat karantina, sebagai antisipasi ledakan orang yang ditetapkan ODP.
”Pemda sudah berkoordinasi dengan beberapa hotel maupun penginapan di pusat Kota Tobelo, bahkan direncanakan pakai gedung RS Merc yang ada di Galela,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, data OPD yang menjalani karantina terpusat di antaranya, Hotel Bryken sebanyak 43 orang, Hotel Astonia 17 orang, Hotel Marahai Park 35 orang, Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Desa Kali Pitu 37 orang, dan Sekolah Dasar Inpres Gamhoku 37 orang. (dit/Kho)