HARIANHALMAHERA.COM–Dinas Kesehatan (Dinkes) mulai bersiap menghadapi kemungkinan jika makin meningkatnya pasien cobid-19 di Halut. Selain Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang sebelumnya pernah difungsikan sebagai rumah sakit darurat, juga akan bekerjasama dengan Klini Hohidiai sebagai lokasi karantina.
“Memang penambahan kasus dari 10 kemudian menjadi 35, dan kini 107, dapat dikatakan cukup mengkhawatirkan. Pasti pemerintah akan memberikan perhatian khusus soal itu (covid),” kata Kepala Dinkes Halut Muhammad Tapi Tapi.
BACA JUGA : 101 Positif Covid di Halut, Jang Pandang Enteng!
Menurutnya, selama ini pemerintah sudah melakukan yang terbaik dalam pencegahan penyebaran covid, namun kenyatannya masih saja ada yang melanggar protokol kesehatan. Seperti lalai dengan masker atau tidak menjaga jarak. “Lalai dalam prokes ini yang semakin memicu bertambahnya jumlah kasus dari hari ke hari,” terangnya.
BACA JUGA :Rusunawa Kali Pitu Akan Difungsikan Lagi Jadi Tempat Karantina
Terkait 107 pasien cobid, Muhammad menyebut umumnya tanpa gejala. Jadi lebih banyak yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Tetapi, ada beberapa pasien yang mendapat perawatan intensif di rumah sakit dan puskesmas rawat inap. “Karena itu, kami akan mempersiapkan klinik Hohidiai untuk dijadikan lokasi karantina pasien covid. Sementara untuk nakes sudah dipersiapkan Hotel Astonia mulai minggu ini,” ujarnya.
Ditambahkan, kehadiran laboratorium RT-PCR di Halut ini sangat besar perannya dalam mengungkap penyebaran kasus covid. Ini menjadi bukti bahwa penyebaran virus covid masih menjadi ancaman. “Kita akan giatkan testing covid-19. Ini untuk melihat penyebarannya” pungkasnya.(tr-05/fir)