HARIANHALMAHERA.COM–Perencanaan dan pengelolaan keuangan organisasi perangkat daerah (OPD) menjadi catatan tersendiri Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Pasalnya, sepanjang tahun anggaran 2020 banyak OPD yang tidak maksimal dalam realisasi anggaran.
Sebagaimana kata Kepala Bappeda dr Devie Bitjoli, sepanjang 2020 banyak dinas yang tidak mencapai target. Meski dia mengaku, sudah dilakukan evaluasi. “Banyak tak capai target. Anggaran yang dikelola setiap dinas angkanya di atas Rp 1 miliar lebih, ” ungkapnya.
Sementara di 2021, meski tak menyebutkan berapa alokasi anggaran per OPD, namun dia menyebutkan untuk Bappeda untuk tahun ini mengelolah anggaran sebanyak Rp 9 miliar. Dia menyebut ada tiga program yang akan dilaksanakan Bappeda. “Program Bappeda di 2021, yakni perencanaan, pengendalian, dan program penunjang. Anggaran tersebut sekaligus gaji pegawai,” terangnya.
Untuk uraian kegiatan dan alokasi anggaran, dr Devie menyebut sudah masuk dalam Rencana Pengembangan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Program Bappeda sudah masuk dalam RPJMD. Sudah final tidak lagi dilakukan pemangkasan baik anggaran maupun pengurangan program karena ini sangat penting,” jelasnya.
Secara umum, mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) ini menyebut ada sekira 15 program daerah yang masuk dalam RPJMD. Mulai tata kelola pemerintahan, pengendalian dan ketenteraman dan ketertiban umum, peningkatan pencegahan dan kesiapsiagaan, fasilitas pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan infrastruktur dasar.
Kemudian, peningkatan pembangunan dan aksesibilitas dan tranportasi, Ppenataan ruang, persamaan hak dan kedudukan, peningkata industri pertanian dan peternakan, peningkatan indutri sektor perikanan, sektor industri pertambangan, dan permberdayaan pengembangan UMKM, serta koperasi.(cw/fir)