HARIANHALMAHERA.COM- Pengurus organisasi TOGAMMALOKA menyoroti perjalanan keluar daerah yang dilakukan 14 orang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Halut, belum lama ini. Alasan mereka, meski perjalanan tersebut kabarnya untuk ikut mendorong pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Kao Raya, namun penjadwalan perjalanan dinilai tidak tepat karena dalam masa reses.
TOGAMMALOKA menilai bahwa meskipun belasan wakil rakyat tersebut merupakan pantia khusus (Pansus) pemekaran DOB Kao Raya, namun keberangkatan mereka dianggap tidak tepat lantaran masa reses harusnya menjadi kesempatan untuk bertatap muka dengan konsitituen guna menampung aspirasi, terutama soal pemekaran Kao Raya, sehingga menjadi dasar untuk dibawa ke pemerintah pusat.
Aburizal Bakri selaku pengurus TOGAMMALOKA, mengatakan bahwa upaya DPRD Halut untuk mendorong pemekaran DOB Kao Raya tentu patut diapresiasi, akan tetapi perjalanan mereka di tengah reses sangat tidak tepat, apalagi gunakan anggaran reses untuk kepentingan DOB.
“Kami tidak menolak pemekaran Kao, tetapi prosesnya harus dilakukan secara terbuka dan sesuai aturan. Jangan sampai rakyat dirugikan demi ambisi politik kelompok tertentu,”katanya, Jumat (4/7).
Selain waktu yang kurang tepat, Aburizal pun heran dengan terobosan Pansus DOB Kao Raya tersebut, sebab agenda mereka ke Jakarta terkesan kacau, bahkan mereka bersama tim pemekaran DOB Kao Raya malah bukan ke Kementerian terkait untuk urus DOB, melainkan melakukan agenda lain.
“Ini masih masa reses, seharusnya mereka turun ke dapil (daerah pemilihan) masing-masing untuk menyerap aspirasi rakyat bukan ke Jakarta. Masa sidang saja belum ditutup, tapi mereka sudah lebih dulu meninggalkan daerah,” tekannya.
“Kalau benar dana reses digunakan untuk kegiatan di luar konstituennya, ini merupakan pelanggaran etik dan bisa masuk dalam kategori penyalahgunaan anggaran,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Sekretariat DPRD Halut belum memberikan keterangan resmi. Ketua DPRD maupun pimpinan fraksi juga belum merespons permintaan konfirmasi dari wartawan.(cal)
Catatan: artikel ini sudah mengalami penyuntingan kembali oleh redaksi.